digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pertusis atau juga dikenal sebagai batuk rejan adalah penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian yang umumnya menjangkiti anak kecil. Risiko terinfeksi pertusis saat ini telah lebih rendah dikarenakan imunisasi dan penggunaan vaksin. Imunisasi pertusis dilakukan melalui penggunaan vaksin acellular pertussis (aP) atau vaksin whole cell pertussis (wP) yang biasa ditemukan dalam bentuk DTaP atau DTwP. Keuntungan atau kerugian antara penggunaan vaksin DTaP dan DTwP dapat ditemukan dari segi harga, perlindungan jangka panjang, dan risiko efek samping. Vaksin DTaP meskipun lebih mahal dan memiliki perlindungan yang lebih pendek dianggap sebagai pilihan yang lebih aman dikarenakan risiko efek sampingnya yang lebih rendah. Meskipun penggunaan vaksin DTwP dapat ditemukan secara umum dikarenakan program imunisasi gratis oleh Pemerintah Indonesia, penggunaan vaksin DTaP masih dapat ditemukan di sektor swasta. Sebagai satu-satunya produsen dan distributor vaksin DTP di Indonesia, Bio Farma mempertimbangkan untuk menambah vaksin DTaP sebagai produk baru untuk dijual ke pasar swasta. Jika menguntungkan vaksin DTaP bisa juga digunakan untuk menggantikan vaksin DTwP yang ada saat ini. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui preferensi konsumen (orang tua) terkati pilihan antara vaksin DTaP dan vaksin DTwP beserta atributnya. Discrete chocie experiment (DCE) digunakan untuk menentukan preferensi yang dinyatakan oleh 200 orang tua yang sebagian besar berlokasi di Jawa dan Sumatera. Analisis internal dan eksternal juga dilakukan untuk mengetahui keunggulan perusahaan dalam memproduksi vaksin DTP. Hasil menunjukkan bahwa tidak ada preferensi konsumen yang jelas dan signifikan mengenai penggunaan vaksin DTaP dan vaksin DTwP meskipun ada preferensi yang signifikan untuk efikasi yang lebih tinggi dan perlindungan jangka panjang. Oleh karena itu, penggunaan vaksin DTwP dinilai tidak dapat digantikan dengan vaksin DTaP. Namun vaksin DTaP dapat ditambahkan sebagai produk vaksin pengganti yang dijual ke pasar swasta untuk mendorong imunisasi bayi. Perlu dipertimbangkan bagi Bio Farma untuk bekerja sama dengan produsen atau pemegang paten vaksin DTaP untuk mengurangi beban kegiatan penelitian dan pengembangan sumber daya.