Minyak dan Gas bumi menjadi salah satu sektor energi yang merupakan kompoditas utam yang disediakan oleh perusahaan dan juga di prioritaskan oleh negara untuk selalu dapat memenuhi kebutuhan rakyat. Persuahaan pada sektor ini mengalami banyak tantangan termasuk berkurangnya ketergantungan dengan oil sebagai sumber energi. Ada perubahan menjadi energi yang lebih ramah lingkungan, tak terduganya kenaikan harga minyak, pesatnya perubahan ilmu dan teknologi mendorong perusahaan untuk selalu dapat memperbarui strategi dan selalu dapat memenuhi kebutuhan pasar. Refinery Unit VI merupakan usaha hilir yang memiliki tanggung jawab untuk mengolah minyak mentah menajadi beberapa produk yang dapat diberikan kepada pasar. CDU adalah unit utama yang dapat mengolah minyak mentah menjadi produk setengah jadi yang kemudian akan di lanjutkan pada pengolahan selanjutnya. Berdasarkan data, aktivitas produksi pada CDU tidak dapat mencapai target bulanan yang sudah di atur pada dokumen STS. Dengan rata-rata pencapaian sebesar 96.8%, perusahaan telah rugi sebesar 103.51 juta barel produk yang dapat di berikan ke pasar.
Berdasarkan Ishikawa Diagram, empat kategori permasalahan diantaranya adalah pemasok, material, lingkungan, dan peralatan. Dari hasil analisis kategori material dan pemasok adalah permasalahan yang dapat diselesaikan oleh departemen RPO. Kurangnya kontrol pada inventori sistem;tidak ada kebijakan pada inventori, dan nilai stok aman yang bernilai konstan pada setiap material sering mengalami stok dibawah tingkat aman. Tidak ada tingkat prioritas disetiap material, dan tidak ada metoda pemesanan yang efektif yang dapat menghemat biaya pada inventori. Dengan menggunakan sistem manajemen inventori (model Q&P), metoda pembobotan, perhitungan AIL, dapat membantu memecahkan permasalahan. Model Q adalah model yang paling sesuai dimana dapat menghadapi banyak faktor seperti fluktuasi permintaan, dan situasi lainnya yang tidak diinginkan. Berdasarkan hasil simulasi dan perhitungan lainnya, Refinery Unit VI dapat meningkatkan keuntungan dengan tercapainya target produksi dan melakukan penghematan biaya inventory sebesar 65.4 juta dollar USD.
Perpustakaan Digital ITB