Ekosistem digital berkembang pesat sejak jumlah digital startup di Indonesia sekitar 2.195 pada
tahun 2020, tumbuh ~250% sejak 2018 dan menjadi negara kelima dengan jumlah startup terbesar
di dunia. Meskipun pertumbuhannya menjanjikan, inovatif dan cepat dalam beberapa tahun
terakhir, bisnis startup adalah perusahaan berisiko tinggi dengan potensi pengembalian investasi
yang tinggi. Faktanya, banyak bisnis startup yang gagal pada tahap awal pengembangan. Pada
tahun 2019, tingkat kegagalan startup sekitar 90%. Penelitian menyimpulkan 21,5% startup gagal
di tahun awal pengembangan, 30% di tahun kedua, 50% di tahun kelima, dan 70% di tahun ke-10
(Bryant, 2020).
Pendanaan investasi memainkan peran penting dalam masalah ini dalam hal pembiayaan proyek
dan mendukung pengembangan bisnis startup. Kemampuan startup untuk memperoleh
pembiayaan pada waktu yang tepat sangat penting untuk kesuksesan jangka panjangnya. Oleh
karena itu, penilaian bisnis menjadi sangat penting dan esensial bagi bisnis startup sebagai langkah
fundamental dalam proses pendanaan. Berdasarkan penjelasan tersebut, PT. AXY berkeinginan
menentukan nilai valuasi bisnisnya untuk mempersiapkan dan mengelola peluang investasi
kedepan.
Dalam mengestimasi nilai valuasi dari PT.AXY, kerangka perhitungan akan mengacu pada
rencana strategis perusahaan tersebut karena investasi akan mendukung untuk memperluas tim dan
merealisasikan proyek. Rencana strategis tersebut dibagi menjadi tiga skenario yaitu optimis, dasar, dan pesimis. Perhitungan valuasi akan menggunakan First Chicago Method (FCM) dan
Venture Capital Method (VCM) sebagai dua diantara beberapa metode yang dianggap sesuai
dengan kondisi PT.AXY saat ini. Setelah menyusun ketiga skenario tersebut menggunakan
penjumlahan tertimbang (proporsional), hasil perhitungan menggunakan FCM adalah IDR
556.550.469.235 dan menggunakan VCM adalah IDR 506.381.073.478. Akhirnya dengan
menggunakan optimalisasi pareto, kami menentukan bahwa penilaian keseluruhan PT.AXY
adalah IDR 546.516.590.084.
Analisis Sensitivitas juga digunakan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh
langsung terhadap nilai valuasi. Dengan menilai beberapa parameter yang berubah untuk masingmasing
variabel menjadi berayun +/- 20%, kami menemukan bahwa pertumbuhan pendapatan,
tingkat diskonto dan beban gaji merupakan parameter yang dianggap sensitif yang dapat
diperhatikan oleh manajemen karena akan secara langsung mempengaruhi valuasi perusahaan.
Perpustakaan Digital ITB