Lebih dari beberapa dekade, pertumbuhan ekonomi Indonesia bergantung pada sektor minyak dan gas. Dalam beberapa tahun terakhir, kontribusi sektor minyak dan gas terhadap penerimaan negara menurun secara signifikan seiring dengan penurunan cadangan dan produksi. Pendapatan negara dari industri minyak dan gas turun hampir 80% dari IDR216 triliun di tahun 2014 (14% dari pendapatan negara) menjadi IDR44 triliun di tahun 2016 (2,8% dari pendapatan negara). Perusahaan Gas Negara atau PGN adalah perusahaan nasional terbesar di sektor transportasi dan distribusi gas bumi. Untuk membuat bisnis tumbuh lebih luas, PGN akan mengakuisisi Pertamina Gas atau Pertagas. Akuisisi ini merupakan bagian dari pendirian perusahaan induk di sektor energi oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara, yang didirikan pada 11 April 2018. Untuk mewujudkan kesepakatan itu, metode pembayaran akuisisi akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, 50 persen dari total harga pembelian atau setara dengan IDR10,09 triliun akan menggunakan metode pembayaran tunai.Tahap kedua, perusahaan akan menerbitkan surat hutang untuk sisa pembayaran.
Harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) bergerak di zona merah pada perdagangan saham di hari Rabu 4 Juli 2018. Harga saham PGAS di zona merah terjadi setelah perusahaan mengumumkan akan mengakuisisi 51 persen saham Pertagas yang bernilai IDR16,6 triliun. Melemahnya harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk terjadi setelah PT Perusahaan Gas Negara Tbk dan Pertamina melakukan transaksi material dengan membeli 51 persen saham Pertagas yang merupakan anak perusahaan Pertamina. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar nilai intrinsik per saham dari Perusahaan Gas Negara. Data diperoleh dari laporan keuangan PGN dari tahun 2013 hingga tahun 2018. Penilaian perusahaan akan dihitung dengan menggunakan metode arus kas diskonto. Karena perusahaan mengeluarkan hutang, arus kas bebas ke perusahaan akan digunakan. Nilai intrinsik per saham Perusahaan Gas Negara adalah Rp6.757,72. Dengan harga penutupan saham per 31 Desember 2018 sebesar IDR 2.120,00, yang menunjukkan upside sebesar 218,76 persen.
Perpustakaan Digital ITB