digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perkembangan ekonomi di Indonesia selama bertahun-tahun menunjukkan peningkatan pesat. Hal ini tak lepas dengan pembangunan pembangunan proyek untuk menopang kegiatan ekonomi. Adanya infrastruktur yang memadai, kegiatan ekonomi yang dulunya sulit dilakukan sekarang sudah bisa dilakukan. Pembangunan gedung akan meratakan pembangunan ekonomi Indonesia, karena beberapa bagian di Indonesia sulit dikunjungi. Konstruksi juga bisa mengurangi biaya operasional daerah. Pemerintah Indonesia melalui perusahaan milik negara terus melakukan perbaikan infrastruktur untuk memperlancar perekonomian Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tantangan terberat di tahun 2017, yaitu untuk meningkatkan kapasitas bisnis untuk mendapatkan kepercayaan lebih lanjut dari semua pemangku kepentingan, termasuk pembangunan infrastruktur dan pembangunan dan pengembangan properti. Risiko tersebut akan menghambat rencana ADHI untuk meningkatkan pendapatan perusahaan dan memaksimalkan nilai pemegang saham dengan mengetahui seluruh kondisi perusahaan baik eskternal mapupun internal. Kedua kondisi ini juga dapat menilai saham ADHI lebih rendah atau lebih tinggi dari nilai pasar. Penelitian yang dilakukan dengan kedua model yaitu absolut dan relatif. Tujuannya dengan menilai posisi ADHI dibanding dengan perusahaan konstruksi lain yang sejenis. Di tahun 2017, pendapatan ADHI diprediksi meningkat 18% dari 11 triliun menjadi 13 triliun. Kenaikan pendapatan yang diperkirakan dari 2017 sampai 2021 akan menghasilkan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 14,65%. Dari hasil valuasi absolut diperoleh harga saham ADHI sebesar IDR 2,844 pada FCFF, 1,510 pada FCFE dan 2,861 pada RIM. Dari harga pasar IDR 1,990 per 30 Desember 2016 yang berarti saham ADHI dianggap lebih murah menurut pasar atau undervalued. Hasil penilaian relatif mendukung hasil penilaian absolut. Rekomendasi untuk investor MEMBELI untuk saham ADHI karena sahamnya dinilai terlalu rendah namun ADHI memiliki peluang besar kedepan. Perusahaan masih untung karena ada banyak potensi baik di dalam maupun di luar perusahaan. Keputusan untuk MEMBELI juga didukung oleh PER / EVEBITDA.