PT PGI merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industry restoran cepat saji dan
merupakan salah satu restoran cepat saji pertama di Indonesia. Hingga 2020, perusahaan
memiliki empat merek dagang yaitu CFC, Caldonat, Sapo Oriental, dan sugakiya. CFC
merupakan lini bisnis terbesar perusahaan. Perusahaan ini mengalami penurunan performa
keuangan dari tahun 2018, dan hal ini diperburuk dengan adanya wabah covid-19 pada tahun
2020. Perusahaan mengalami kerugian di tahun 2020, dan berdasarkan hasil analisis rasio
keuangan dalam tiga tahun terakhir efektifitas perusahaan dalam mengelola asset untuk
menghasilkan penjualan menurun. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya nilai
Siklus Konversi Kas perusahaan. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis kondisi perusahaan, memberikan rekomendasi perencanaan keuangan untuk
menurunkan pengeluaran perusahaan, dan memberikan rekomendasi pengendalian modal kerja
supaya lebih efisien.
Beberapa metode digunakan dalam setiap tahapan penelitian. Tahapan pertama yaitu analsis
kondisi perusahaan di industri dengan menggunkan analisis ekternal (PESTEL) dan analisis
internal (Rasio Keuangan). Hasil Analisa tersebut menunjukan bahwa PT PGI belum unggul
dibandingkan pesaingnya. Tahapan selanjutnya yaitu menganalisis kondisi keuangan
perusahaan dengan menganalsis beberapa rasio keuangan, yang selanjutnya dilalkukan tiga
scenario. Tiga scenario tersebut yaitu scenario pesismis, most-likely, dan optimistic. Dari hasil
proyeksi ketiga scenario tersebut selanjutnya dianalsisi rasio keuangan. Tahapan selanjutnya
yaitu analisis pengelolaan modal kerja yang terbagi menjadi tiga komponen, yaitu persediaan,
piutang usaha, dan utang usaha. Untuk dapat mengimplementasikan pengelolaan modal kerja
yang optimal, PT PGI perlu menurunkan nilai Siklus Konversi Kas dengan cara menerapkan
manajemen persediaan (Economic Order Quantity, Just in time, dan First in First out).
Kemudian mengelola perputaran piutang usaha supaya lebih cepat tertagih dengan cara
selection credit standard. Dan terakhir perusahaan perlu mengelola utang usaha untuk dapat
dibayar lebih lama dengan melakukan negosiasi dengan supplier.
Perpustakaan Digital ITB