digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT PGI merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industry restoran cepat saji dan merupakan salah satu restoran cepat saji pertama di Indonesia. Hingga 2020, perusahaan memiliki empat merek dagang yaitu CFC, Caldonat, Sapo Oriental, dan sugakiya. CFC merupakan lini bisnis terbesar perusahaan. Perusahaan ini mengalami penurunan performa keuangan dari tahun 2018, dan hal ini diperburuk dengan adanya wabah covid-19 pada tahun 2020. Perusahaan mengalami kerugian di tahun 2020, dan berdasarkan hasil analisis rasio keuangan dalam tiga tahun terakhir efektifitas perusahaan dalam mengelola asset untuk menghasilkan penjualan menurun. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya nilai Siklus Konversi Kas perusahaan. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kondisi perusahaan, memberikan rekomendasi perencanaan keuangan untuk menurunkan pengeluaran perusahaan, dan memberikan rekomendasi pengendalian modal kerja supaya lebih efisien. Beberapa metode digunakan dalam setiap tahapan penelitian. Tahapan pertama yaitu analsis kondisi perusahaan di industri dengan menggunkan analisis ekternal (PESTEL) dan analisis internal (Rasio Keuangan). Hasil Analisa tersebut menunjukan bahwa PT PGI belum unggul dibandingkan pesaingnya. Tahapan selanjutnya yaitu menganalisis kondisi keuangan perusahaan dengan menganalsis beberapa rasio keuangan, yang selanjutnya dilalkukan tiga scenario. Tiga scenario tersebut yaitu scenario pesismis, most-likely, dan optimistic. Dari hasil proyeksi ketiga scenario tersebut selanjutnya dianalsisi rasio keuangan. Tahapan selanjutnya yaitu analisis pengelolaan modal kerja yang terbagi menjadi tiga komponen, yaitu persediaan, piutang usaha, dan utang usaha. Untuk dapat mengimplementasikan pengelolaan modal kerja yang optimal, PT PGI perlu menurunkan nilai Siklus Konversi Kas dengan cara menerapkan manajemen persediaan (Economic Order Quantity, Just in time, dan First in First out). Kemudian mengelola perputaran piutang usaha supaya lebih cepat tertagih dengan cara selection credit standard. Dan terakhir perusahaan perlu mengelola utang usaha untuk dapat dibayar lebih lama dengan melakukan negosiasi dengan supplier.