Perusahaan listrik di Indonesia menawarkan layanan utama yang diwajibkan untuk
memenuhi standar dari Kementerian. Jika perusahaan melebihi standard, maka
perusahaan perlu membayarkan kompensasi. Di tahun 2020, perusahaan
membayarkan kompensasi hingga Rp 16 miliar. Jajaran Komisaris memberikan
arahan kepada Jajaran Direksi untuk mengimplementasikan manajemen rantai pasok
material yang lebih baik untuk mengatasi permasalahan pelayanan utama yang
melebihi standar. Oleh sebab itu, pertanyaan dari penelitian ini meliputi apa akar
permasalahan, apa solusi alternatif, dan apa solusi terbaik untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut. Tujuan dari penelitian adalah untuk menemukan akar
permasalahan, solusi alternatif, dan solusi terbaik untuk permasalahan. Untuk
mengetahui akar permasalahan, beberapa metode digunakan seperti Laney P chart,
Pareto chart, dan problem tree diagram. Berdasarkan hasil penelitian, akar
permasalahan adalah proes rantai pasok yang belum terintegrasi. Usulan perbaikan
menggunakan kombinasi dari BPMN, Q-Model, dan discrete event simulation untuk
menunjukkan solusi terbaik. Berdasarkan hasil penelitian, Skenario 1 yang terdiri dari
reorder point (ROP) dan jumlah optimal untuk di order (Q*) dapat menurunkan
persentase layanan utama yang melebihi standar dari 21,2% menjadi 3,4% dan
menjaga hingga 4,3% pada kondisi ekstrim yaitu jumlah permohonan pelanggan
ditingkatkan hingga lima kali lipat. Implikasi bisnis dari penelitian ini yaitu
memberikan rencana perbaikan yang menyeluruh bagi pembuat kebijakan yang ada di
Kantor Pusat, serta acuan prosedur dan level operasional untuk unit yang ada
dibawahnya.
Perpustakaan Digital ITB