digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kebijakan konversi penggunaan minyak tanah menjadi Liquefied Petroleum Gas (LPG) merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah pada tahun 2007. Tujuan pelaksanaan kebijakan ini adalah untuk mengatasi keterbatasan energi, mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan minyak tanah, mengurangi penyalahgunaan subsidi minyak tanah, serta dapat menyediakan bahan bakar yang praktis dan bersih untuk digunakan oleh rumah tangga dan usaha mikro. Pelaksanaan kebijakan ini memberikan dampak positif bagi kegiatan ekonomi masyarakat. Konversi minyak tanah ke LPG telah mendorong pertumbuhan industri kompor LPG dan pabrikan aksesoris kompor LPG seiring dengan kebutuhan penggunaan kompor LPG. PT Multi Top Indonesia merupakan salah satu produsen regulator gas LPG. PT Multi Top Indonesia bekerjasama dengan Koperasi Purna Karyawan Pertamina untuk membuat regulator gas safety lock dengan merek Kopana Top Gas. Regulator safety lock memiliki kelebihan dapat memutus aliran gas jika terjadi kebocoran sehingga dapat mencegah kebakaran. Dalam tiga tahun terakhir, perusahaan mengalami penurunan penjualan. Salah satu tantangan yang harus dihadapi yaitu menjual produk regulator premium yang harganya relatif lebih tinggi daripada kompetitor. Konsumen sensitif terhadap harga dan cenderung mempertimbangkan harga terlebih dahulu daripada kualitas sebelum mereka memutuskan untuk membeli produk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan serta mengusulkan strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan regulator Kopana Top Gas. Analisis lingkungan eksternal dilakukan menggunakan PESTEL, Porter’s Five Forces, analisis pesaing dan analisis konsumen. Hasil dari analisis lingkungan eksternal ditemukan beberapa peluang dan ancaman dari luar lingkungan perusahaan. Analisis konsumen yang merupakan bagian dari analisis lingkungan eksternal dilalukan dengan menyebarkan kuesioner kepada konsumen. Hasil analisis konsumen kemudian diolah menggunakan software SmartPLS dengan metode SEM-PLS untuk mengukur korelasi antar variabel yang digunakan dalam penelitian ini dan selanjutnya akan menjadi salah satu pertimbangan dalam penyusunan SWOT. Analisis lingkungan internal dilakukan menggunakan Resource-Based View analisis dan VRIN. Hasil dari analisis lingkungan internal ditemukan beberapa kekuatan dan kelemahan yang berasal dari dalam perusahaan. Analisis SWOT dilakukan dengan menggabungkan hasil analisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Analisis SWOT kemudian akan dirumuskan menjadi matrix TOWS untuk menemukan alternatif strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan.