digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sektor Konstruksi di Indonesia di era presiden Jokowi telah berkembang pesat beberapa tahun terakhir. Industri konstruksi tetap kuat dan berkembang meskipun di tengah pandemi. Sumedang merupakan salah satu daerah yang sedang gencar melakukan proyek konstruksi besar, seperti pembuatan jalan tol cisumdawu, proyek jati gede, dan di sekitarnya terdapat proyek aerospace kertajati, kawasan industri, dan proyek pelabuhan patimban. Toko besi Suhud Jaya didirikan tahun 2019 yang berada di kabupaten Sumedang yang merupakan bisnis yang bergerak pada penjualan bahan konstruksi. Pergerakan industri konstruksi sangat cepat, namun Toko besi Suhud jaya belum mampu menyesuaikan kecepatan ritme industri. Toko besi suhud jaya menghadapi permasalahan yaitu terdapat peluang pendapatan yang hilang yang berpotensi untuk menaikan pendapatan yang lebih besar dikarenakan menolak permintaan pasar di luar daerah pengiriman dari keberadaan toko. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengusulkan alternatif strategi dalam mengatasi peluang pendapatan yang hilang. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kuantitatif dan metode kualitatif. Untuk mengetahui solusi yang dibutuhkan menggunakan TOWS analisis lalu di validasi menggunakan IE Matriks untuk mengetahui kondisi perusahaan berdasarkan aspek kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman. Dalam memilih strategi yang spesifik dilanjutkan menggunakan Ansoff Matrix, dan didapatkan strategi pengembangan pasar untuk mendapatkan beberapa alternatif solusi. Berbagai alternatif solusi di analisis pro dan kontra dan menghasilkan satu strategi yang dapat diimplementasikan. Sebagai kesimpulan dari penelitian ini, Toko besi suhud jaya harus menerapkan strategi ekspansi geografis untuk meraih pasar yang baru di area pasar potensial dengan cara membuka cabang baru sehingga toko besi suhud jaya dapat mengatasi peluang pendapatan yang hilang.