Penelitian ini mengambil contoh kasus pada Misi Market sebagai UMKM berjenis toko serba yang
terdampak pandemi covid-19 dengan metode penelitian kualitatif. Pertama menganalisa isu bisnis dan
memahami lingkungan bisnis terlebih dahulu (internal dan eksternal) dengan sumber data primer dari
wawancara mendalam kepada ahli & Observasi tidak partisipatif, sumber data sekunder dari jurnal
ilmiah, buku, dan laporan dari instansi terkait. Metode analisis yang digunakan adalah PESTEL dan
Porter’s 5 Forces untuk menganalisis lingkungan eksternal dan metode analisis VRIO dan ResourceBased
View
untuk
menganalisis
lingkungan
internal
setiap
metode
tersebut
digunakan
untuk
memahami
lingkungan
bisnis pada Misi Market. Setelah memahami lingkungan bisnis Misi Market kemudian
penulis melakukan formulasi strategi dengan menggunakan Matriks TOWS, Strategi Model Berlian,
Go-To-Market dan 10 Jenis Inovasi agar Misi Market dapat mengetahui jenis marketing apa yang
paling tepat untuk dilakukan dalam menjaring konsumen baru, kemudian menentukan bisnis model
seperti apa yang diterapkan untuk memberikan produk dan layanan kepada konsumen secara daring.
Strategi "Klik dan Kumpulkan" adalah jawaban untuk retail store dalam menawarkan produk dan
melayani konsumen sesuai dengan trend yang ada. Inovasi yang dapat dilakukan yaitu "curbside
pickup" dan "Layanan antar tanpa sentuhan" yang berfungsi untuk meminimalisir pergerakan manusia
didalam toko sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19. Kedua solusi tersebut
dikembangkan dengan menggunakan Network Resource dan pembuatan sebuah platform Augmented
Reality (AR) untuk menampilkan produk dan layanan yang akan diberikan Misi Market terhadap
konsumen. Pengembangan ini diharapkan agar Misi Market dapat meningkatkan penjualan dan
menjadi percontohan terhadap bisnis ritel yang ada di kota Bandung, Indonesia, atau bahkan di luar
dari negara Indonesia, karena mendukung UMKM berkembang akan berdampak baik untuk
peningkatan PDB nasional.
Perpustakaan Digital ITB