Dengan peralatan pengolahan yang semakin tua, PT Badak NGL harus tetap dapat
mempertahankan operasinya pada tingkat yang paling efisien untuk menghasilkan LNG dengan
harga yang kompetitif dalam situasi pasar saat ini. Salah satu kunci untuk mencapai keunggulan
dalam pengoperasian kilang LNG adalah menjaga integritas peralatan statik. Dari data peralatan
statik yang dikumpulkan, steam trap memiliki tingkat kegagalan yang paling tinggi
dibandingkan dengan peralatan lain seperti bejana tekan, pipa, dan tangki. Steam trap adalah
kerangan yang bekerja secara otomatis yang memungkinkan kondensat uap dan gas yang tidak
dapat terkondensasi melewatinya tanpa melepaskan uap yang masih dapat terpakai. Steam trap
mencegah kondensat uap untuk terbawa bersama aliran uap dan mencegah erosi pada peralatan.
Steam trap adalah salah satu elemen penting dalam sistem uap di kilang LNG. Dengan tingkat
kegagalan steam trap sebesar 42,7%, PT Badak NGL mengalami kehilangan uap sebesar
32.004 ton per tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali lebih jauh potensi
masalah yang terkait dengan steam trap, tidak hanya dari segi integritas dan operasional tetapi
juga dari aspek pemeliharaan. Selanjutnya dilakukan pembahasan secara komprehensif untuk
menentukan strategi yang paling efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut, terutama untuk
menjaga integritas steam trap guna mendukung operasi sistem uap yang lebih baik. Situational
appraisal berdasarkan kerangka Kepner-Tregoe digunakan untuk mengkaji permasalah di awal
pembahasan. Dilanjutkan dengan melakukan problem analysis dan potential problem analysis.
Decisision analysis juga dilakukan dengan menggunakan kombinasi metode SMART, Value
Focused Thinking, dan AHP. Tiga isu utama yang dicurigai menjadi akar penyebab
permasalahan dapat ditemukan dari analisa yang dilakukan. Akar penyebab permasalahan
tersebut adalah waktu tunggu perbaikan yang panjang, interval inspeksi yang lama, dan ukuran
steam trap yang tidak tepat. Kemudian, decision analysis dilakukan dengan konteks keputusan
tentang strategi melakukan kegiatan perbaikan steam trap yang efektif, termasuk mengatasi
kesalahan ukuran steam trap dan keputusan strategi untuk mencapai kegiatan inspeksi steam
trap yang efektif. Alternatif solusi dirumuskan untuk setiap konteks keputusan. Terdapat dua
strategi yang diusulkan berdasarkan analisa yaitu mengoptimalkan strategi perbaikan yang saat
ini telah diterapkan dengan memperbaiki inventori dan sistem komunikasi serta melakukan
inspeksi steam trap dengan interval waktu yang lebih singkat.