Industri properti dan real estate memiliki peran vital dalam perekonomian Indonesia karena
industri ini memiliki multiplier effect. Industri properti dan real estat berhubungan dengan hampir
semua industri yang penting bagi perekonomian; sedikitnya 175 industri terkait langsung atau
tidak langsung dengan industri ini. Melihat peran vital industri properti dan real estat, diharapkan
industri ini dapat memiliki kinerja yang baik untuk menggerakkan perekonomian negara secara
signifikan. Namun pada kenyataannya di Indonesia, industri ini belum menunjukkan kinerja yang
cukup baik. Kontribusi industri properti dan real estat di Indonesia terhadap PDB merupakan yang
paling rendah di ASEAN. Pada tahun 2013-2020, kontribusi properti dan real estat terhadap PDB
sangatlah kecil, yaitu kurang dari 3,1%. Dalam industri properti dan real estat, modal kerja
merupakan hal yang vital bagi perusahaan untuk menjalankan kegiatan usahanya. Dilihat dari
karakteristik usahanya, perusahaan yang bergerak di bidang properti dan real estat membutuhkan
modal atau pembiayaan yang cukup besar untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya.
Besarnya modal kerja yang dibutuhkan oleh industri ini menuntut perusahaan dalam industri ini
untuk dapat mengelola manajemen modal kerja (cash conversion cycle) secara efisien sehingga
perusahaan dapat menjalankan operasi bisnis sehari-hari dan mendapatkan keuntungan yang
maksimal.
Penelitian ini menganalisa pengaruh dari cash conversion cycle terhadap profitabilitas perusahaan
yang diukur dengan return on asset dan likuiditas perusahaan yang diukur dengan current ratio.
Penelitian ini menggunakan SPSS sebagai alat analisis statistik dalam melakukan regresi linear
sederhana dengan sampel penelitian sebanyak enam perusahaan properti dan real estat yang
terdaftar dalam indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia selama periode 2015-2020. Penelitian ini
menggunakan rentang observasi selama enam tahun. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa
Cash Conversion Cycle memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas (Return
On Asset) perusahaan. Selain itu, penelitian ini menunjukan bahwa Cash Conversion Cycle
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap likuiditas (Current Ratio) perusahaan.