digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri properti dan real estate memiliki peran vital dalam perekonomian Indonesia karena industri ini memiliki multiplier effect. Industri properti dan real estat berhubungan dengan hampir semua industri yang penting bagi perekonomian; sedikitnya 175 industri terkait langsung atau tidak langsung dengan industri ini. Melihat peran vital industri properti dan real estat, diharapkan industri ini dapat memiliki kinerja yang baik untuk menggerakkan perekonomian negara secara signifikan. Namun pada kenyataannya di Indonesia, industri ini belum menunjukkan kinerja yang cukup baik. Kontribusi industri properti dan real estat di Indonesia terhadap PDB merupakan yang paling rendah di ASEAN. Pada tahun 2013-2020, kontribusi properti dan real estat terhadap PDB sangatlah kecil, yaitu kurang dari 3,1%. Dalam industri properti dan real estat, modal kerja merupakan hal yang vital bagi perusahaan untuk menjalankan kegiatan usahanya. Dilihat dari karakteristik usahanya, perusahaan yang bergerak di bidang properti dan real estat membutuhkan modal atau pembiayaan yang cukup besar untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya. Besarnya modal kerja yang dibutuhkan oleh industri ini menuntut perusahaan dalam industri ini untuk dapat mengelola manajemen modal kerja (cash conversion cycle) secara efisien sehingga perusahaan dapat menjalankan operasi bisnis sehari-hari dan mendapatkan keuntungan yang maksimal. Penelitian ini menganalisa pengaruh dari cash conversion cycle terhadap profitabilitas perusahaan yang diukur dengan return on asset dan likuiditas perusahaan yang diukur dengan current ratio. Penelitian ini menggunakan SPSS sebagai alat analisis statistik dalam melakukan regresi linear sederhana dengan sampel penelitian sebanyak enam perusahaan properti dan real estat yang terdaftar dalam indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia selama periode 2015-2020. Penelitian ini menggunakan rentang observasi selama enam tahun. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Cash Conversion Cycle memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas (Return On Asset) perusahaan. Selain itu, penelitian ini menunjukan bahwa Cash Conversion Cycle memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap likuiditas (Current Ratio) perusahaan.