digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dunia berubah cepat dalam 25 tahun terakhir. Era internet dimulai pada akhir 1990-an dan sejak saat itu, kehidupan kita telah berubah dalam setiap aspek. Globalisasi kita tampak seperti pisau bermata dua, di satu sisi membawa peluang dan di sisi lain bisa membahayakan keberadaan kita jika kita tidak bisa beradaptasi. Persaingan global memaksa kita untuk memperbaiki atau bahkan menata ulang sistem pendidikan kita untuk menyelaraskan tuntutan ekonomi modern dan kebutuhan dunia kerja atau khususnya perusahaan. Teknologi Pendidikan (EdTech) menjadi sebuah solusi untuk salah satu masalah paling mendesak yang kita semua hadapi saat ini: kesenjangan pembelajaran. Didorong oleh motivasi untuk mengisi kesenjangan pembelajaran, beberapa orang terpintar di Indonesia mulai membangun perusahaan Startup Teknologi Pendidikan. Model bisnis utama mereka dijalankan dengan menyediakan konten interaktif, video on-demand, dan bimbingan belajar online langsung. Pandemi COVID-19 telah menjadi kemunduran besar bagi segala bentuk badan usaha, termasuk Luarsekolah. Melalui penelitian ini, penulis menemukan bahwa COVID-19 bukan satu-satunya masalah. Luarsekolah juga menghadapi beberapa Isu Internal di dalam beberapa kategori ini; Promosi, Produk, Harga, Tempat, Orang, Proses, dan Bukti Fisik (7P). Berdasarkan identifikasi masalah, penulis melakukan rumusan pertanyaan penelitian (RQ) sebagai berikut; Isu bisnis apa yang saat ini dihadapi oleh Luarsekolah dan Strategi bisnis apa yang dapat diterapkan oleh Luarsekolah. Isu-isu Internal Luarsekolah dikaji dengan menggunakan teori Analisa Internal milik Philip Kotler. Di sisi luar, Luarsekolah sedang berperang di dua front. Bagian pertama adalah menghadapi kebangkitan pesaing utamanya yaitu Skill Academy by Ruangguru yang memiliki anggaran promosi yang sangat besar. Front kedua adalah pandemi COVID-19 yang melemahkan daya beli konsumen. Semua permasalahan tersebut membuat misi Luarsekolah untuk menurunkan Learning Gap di Indonesia semakin sulit untuk diwujudkan jika tren negatif tersebut terus berlanjut. Penulis melakukan survei untuk memahami situasi dan keinginan pasar terhadap Luarsekolah, sehingga penulis dapat menghasilkan strategi pasar yang sesuai bagi Luarsekolah untuk menyelesaikan masalah bisnisnya. Dari hasil survey yang diisi oleh 300 responden, penulis menyusun beberapa strategi bisnis untuk memecahkan masalah melalui analisis SWOT dan TOWS yang pada akhirnya menghasilkan seperangkat Solusi Bisnis yang terdiri dari Strategi Pemasaran, Strategi Keuangan, Strategi Operasi, dan Strategi Sumber Daya Manusia.