digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kewirausahaan perempuan semakin meningkat perannya dalam perekonomian global termasuk di Indonesia. Bidang usaha yang sebagian besar dipimpin oleh pengusaha perempuan adalah perdagangan sebesar 49.5%. Terdapat 809 dari 1633 koresponden perempuan di sektor perdagangan. Jumlah ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan sektor lainnya. Sektor perdagangan menjadi tempat berkembangnya bisnis kreatif seperti fashion dan kerajinan. Sementara itu, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kreativitas perempuan diragukan dapat bertanggung jawab untuk mengembangkan lingkungan kreatif. Untungnya, perempuan dapat menghasilkan nilai bisnis karena sifat feminin mereka dalam isu-isu lingkungan seperti menciptakan produk ramah lingkungan yang merupakan ide dari merek Saga Official. Saga Official sebagai brand milik perempuan yang memproduksi produk fashion dan home decor dengan fokus eco print menghadapi kendala dalam branding dan pengembangan produk. Situasi bisnis internal dianalisis menggunakan Resource Based View dan Value, Rarity, Imitation, and Organization (VRIO) analisis dan analisis eksternal menggunakan PESTLE dan Porter Five Forces dengan SWOT analisis sebagai Analisa campuran. Eksplorasi masalah bisnis Saga Official merupakan akar dari tujuan penelitian untuk menemukan strategi kreatif yang cocok untuk bisnis Saga Official. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metodologi kualitatif dengan metode triangulasi menggunakan studi kepustakaan, observasi, dan wawancara mendalam. Analisis pertama adalah dari wawancara mendalam. Prosesnya melibatkan tiga merek, dua merek milik pengusaha perempuan dan satu merek milik pengusaha laki - laki. Pengusaha perempuan mengatakan bahwa mereka menghasilkan berbagai produk eco print tetapi mengalami kesulitan mengembangkannya karena mereka lemah dalam membuat konten branding dan meningkatkan nilai produk, sedangkan merek milik laki – laki kuat dalam branding. Analisis kedua mengamati bahwa platform bisnis perempuan memiliki lebih sedikit interaksi dengan pelanggan. Kemudian analisis literatur menunjukkan bahwa pengusaha perempuan saat ini memiliki hambatan dalam mempelajari strategi kreatif tetapi dapat mengembangkan bisnis karena lingkungan mendukung mereka. Hasil penelitian menemukan bahwa strategi kreatif yang diusulkan adalah branding 101 dan pengembangan produk baru. Pengusaha perempuan tidak kalah kreatifnya dengan laki – laki dalam menerapkan strategi kreativitas. Panduan rencana implementasi adalah rencana aksi dan alat untuk memantau strategi adalah jadwal pelaksanaan. Studi ini tidak hanya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh Saga Official brand tetapi juga untuk membantu pengusaha perempuan lainnya mengembangkan bisnis mereka.