PT Prima Karya Sarana Sejahtera atau PT PKSS adalah perusahaan yang bergerak
di bidang industri jasa. Salah satu lini bisnis yang digarap perusahaan adalah jasa
pemeliharaan gedung di bawah departemen outsourcing dan chartering. Saat ini perusahaan
sedang menghadapi permasalahan pada key performance indicator atau KPI yang belum
terpenuhi yang menyangkut penyelesaian job order. KPI penyelesaian pesanan
menjelaskan bagaimana perusahaan harus dapat menyelesaikan pesanan pekerjaan baru
dalam periode satu minggu. Pesanan pekerjaan yang diterima PT PKSS melibatkan
penyediaan layanan klien mengenai pemeliharaan gedung. KPI yang tidak terpenuhi untuk
menyelesaikan job order tepat waktu akan mengakibatkan penurunan produktivitas
perusahaan klien tersebut dan juga berdampak pada kinerja perusahaan perusahaan. Data
yang dihimpun dari perusahaan terkait KPI yang belum terpenuhi adalah dari Januari
hingga Agustus 2021 yang hanya mencapai 80,78% dari target.
Penyelesaian job order yang tertunda juga berdampak pada target yang tidak
terpenuhi dalam keuntungan finansial dan akuisisi klien. Keuntungan finansial perusahaan
hanya mencapai 60% dari target dan akuisisi klien hanya mencapai 65% dari target
perusahaan. Six Sigma digunakan untuk dapat mengidentifikasi akar permasalahan ini. Six
Sigma mengacu pada target kinerja yang diturunkan secara statistik dari operasi dengan
hanya 3,4 cacat untuk setiap juta peluang (DPMO) yang juga didefinisikan sebagai upaya
perubahan budaya untuk memposisikan perusahaan untuk kepuasan pelanggan,
profitabilitas, dan daya saing yang lebih besar (Pande et.al. 2000). Six Sigma menggunakan
metodologi sistematis yang disebut DMAIC yang melibatkan model perbaikan proses lima
langkah yang dimulai dengan Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control.
Pada tahap Define, penulis mendefinisikan proses dengan menggunakan diagram
SIPOC, BPMN dan CTQ berupa ketepatan waktu penyelesaian job order. Pada tahap
Measure, data yang digunakan adalah jumlah job order yang diselesaikan tepat waktu. Pada
tahap Analyze, akar penyebab masalah diidentifikasi dengan menggunakan fishbone
diagram. Solusi yang diberikan di tahap Improve bertujuan untuk menghilangkan
permasalahan tersebut adalah dengan menyusun dan menerapkan standar operasional
prosedur (SOP) penerimaan dan pemutakhiran job order, membuat tim tersendiri untuk
evaluasi berkala, mengadopsi sistem komputerisasi dengan pemanfaatan email, website,
dan software, dan program pelatihan.
Perpustakaan Digital ITB