digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Prima Karya Sarana Sejahtera atau PT PKSS adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri jasa. Salah satu lini bisnis yang digarap perusahaan adalah jasa pemeliharaan gedung di bawah departemen outsourcing dan chartering. Saat ini perusahaan sedang menghadapi permasalahan pada key performance indicator atau KPI yang belum terpenuhi yang menyangkut penyelesaian job order. KPI penyelesaian pesanan menjelaskan bagaimana perusahaan harus dapat menyelesaikan pesanan pekerjaan baru dalam periode satu minggu. Pesanan pekerjaan yang diterima PT PKSS melibatkan penyediaan layanan klien mengenai pemeliharaan gedung. KPI yang tidak terpenuhi untuk menyelesaikan job order tepat waktu akan mengakibatkan penurunan produktivitas perusahaan klien tersebut dan juga berdampak pada kinerja perusahaan perusahaan. Data yang dihimpun dari perusahaan terkait KPI yang belum terpenuhi adalah dari Januari hingga Agustus 2021 yang hanya mencapai 80,78% dari target. Penyelesaian job order yang tertunda juga berdampak pada target yang tidak terpenuhi dalam keuntungan finansial dan akuisisi klien. Keuntungan finansial perusahaan hanya mencapai 60% dari target dan akuisisi klien hanya mencapai 65% dari target perusahaan. Six Sigma digunakan untuk dapat mengidentifikasi akar permasalahan ini. Six Sigma mengacu pada target kinerja yang diturunkan secara statistik dari operasi dengan hanya 3,4 cacat untuk setiap juta peluang (DPMO) yang juga didefinisikan sebagai upaya perubahan budaya untuk memposisikan perusahaan untuk kepuasan pelanggan, profitabilitas, dan daya saing yang lebih besar (Pande et.al. 2000). Six Sigma menggunakan metodologi sistematis yang disebut DMAIC yang melibatkan model perbaikan proses lima langkah yang dimulai dengan Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control. Pada tahap Define, penulis mendefinisikan proses dengan menggunakan diagram SIPOC, BPMN dan CTQ berupa ketepatan waktu penyelesaian job order. Pada tahap Measure, data yang digunakan adalah jumlah job order yang diselesaikan tepat waktu. Pada tahap Analyze, akar penyebab masalah diidentifikasi dengan menggunakan fishbone diagram. Solusi yang diberikan di tahap Improve bertujuan untuk menghilangkan permasalahan tersebut adalah dengan menyusun dan menerapkan standar operasional prosedur (SOP) penerimaan dan pemutakhiran job order, membuat tim tersendiri untuk evaluasi berkala, mengadopsi sistem komputerisasi dengan pemanfaatan email, website, dan software, dan program pelatihan.