Kemajuan teknologi saat ini telah membuat sebagian besar jenis perusahaan melakukan digitalisasi
pada bisnisnya sebagai investasi menciptakan peluang dalam model bisnis yang berbeda, perilaku
yang berbeda, atau dalam pengambilan keputusan. Salah satunya dalam hal komunikasi antara
bisnis dengan pelanggannya di era pandemi, percakapan daring meningkat penggunaannya dan
menentukan akan terjadi konversi atau tidak. Hal ini mengharuskan adanya pengalaman
berinteraksi yang berkesan bagi pelanggan untuk menilai kualitas layanan perusahaan tersebut.
Oleh karena itu, PT. Telkom Indonesia menggabungkan produknya, ChatAja, dengan pengembang
dan penyedia chatbot Vutura untuk menciptakan platform bernama VUCA yang membantu bisnis
memaksimalkan pengalaman pelanggan dengan Artificial Intelligent Chatbot. Minat ekspansi
VUCA harus terhenti karena bisnis yang mereka layani kekurangan sumber daya yang dapat
dialokasikan untuk mengelola chatbot. Belum lagi adanya pemikiran bahwa menggunakan chatbot
akan membuat bisnis semakin rumit. Sementara itu pada kenyataannya, VUCA telah mencoba
menyederhanakan situs web dan segala atributnya untuk dapat digunakan siapa saja dan bisnis apa
saja.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi fitur-fitur apa saja yang dapat
dikembangkan oleh VUCA sesuai dengan kebutuhan calon pelanggan yang merupakan pelaku
bisnis dan pengambil keputusan bisnis apa pun, dan untuk merekomendasikan pengembangan fitur
untuk mencapai tujuan VUCA. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan bantuan
perangkat lunak IBM Software (SPSS) Statistics versi 22 untuk pengolahannya. Data primer
diperoleh dari kuesioner, dan data sekunder yang digunakan berasal dari dokumen internal
perusahaan beserta literatur yang relevan. Data yang diperoleh diuji validitas dan reliabilitasnya
kemudian dilakukan pengklasifikasian menggunakan Model Kano yang terdiri dari enam kategori
yaitu Attractive (A), Must-be (M), One-dimensional (O), Indifferent (I), Reverse (R), dan
Questionable (Q). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 19 dari 22 atribut yang
mempengaruhi tingkat kepuasan calon pelanggan terhadap penyedia chatbot. Untuk menentukan rekomendasi apa yang dapat diberikan, maka satu atribut berkategori ‘One-dimensional’ yang
tepat untuk dikembangkan VUCA saat ini adalah atribut personalisasi saran dari dimensi
‘empathy’. Rekomendasi yang diberikan berdasarkan atribut yang dipilih diharapkan dapat
membantu calon pelanggan dalam membuat chatbot untuk bisnisnya dan memberikan gambaran
tentang alat-alat yang ada pada situs VUCA.