digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sektor kreatif Indonesia, khususnya industri fashion, berada dalam kondisi yang menjanjikan, dengan potensi untuk tumbuh menjadi perusahaan yang jauh lebih besar. Banyak pelaku sektor kreatif, terutama di industri fashion, harus mengadaptasi teknologi, karena banyaknya target pasar yang bermigrasi ke belanja online. Untuk bertahan dan berkembang di era digital, sebuah bisnis membutuhkan strategi pemasaran digital yang terencana dan diimplementasikan dengan baik, terutama karena banyak pesaing baru. Overstappen, merek fashion baru di industri kreatif, bermaksud untuk menjual pakaian pria secara online. Bagi Overstappen, tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan penjualan dengan memahami alasan yang mendasari masalah bisnis, mengumpulkan data tentang target pasar mereka, dan mengadopsi pendekatan pemasaran terbaik dan paling relevan. Penelitian ini menggunakan analisis internal dan eksternal. Analisis internal menggunakan analisis STP, analisis bauran pemasaran, dan analisis RBV. Analisis eksternal menggunakan analisis PESTEL, analisis Porter’s Five Forces, analisis competitor, dan customr analysis. Pendekatan penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini, yang mencakup observasi dan melakukan survey kepada target pasar. Penelitian ini menerapkan strategi pemasaran digital Overstappen, serta analisis SWOT, untuk memahami kondisi bisnis dan menemukan akar penyebab masalah menggunakan diagram tulang ikan Ishikawa. Isu-isu yang disorot dalam konteks ini adalah masalah pemasaran. Usulan solusi untuk Overstappen menggunakan RACE Framework. RACE adalah singkatan dari reach, act, convert, dan engagement. Overstappen memiliki rencana Reach paling banyak. Karena Overstappen adalah perusahaan baru, menarik pembeli potensial membutuhkan banyak perencanaan. Selama tahap Act, situs web resmi akan dibangun untuk pelanggan untuk belajar tentang produk Overstappen. Selanjutnya, Overstappen menggunakan tiga taktik untuk mengubah calon pembeli menjadi pembeli. Pada tahap engagement, Overstappen akan membuat program loyalitas untuk mendorong pembelian ulang. Teknik ini akan diterapkan selama satu tahun dengan harapan dapat menyelesaikan masalah Overstappen.