ABSTRAK Sinar Kasih Mentari
PUBLIC yana mulyana COVER Sinar Kasih Mentari
PUBLIC yana mulyana BAB 1 Sinar Kasih Mentari
PUBLIC yana mulyana BAB 2 Sinar Kasih Mentari
PUBLIC yana mulyana BAB 3 Sinar Kasih Mentari
PUBLIC yana mulyana BAB 4 Sinar Kasih Mentari
PUBLIC yana mulyana BAB 5 Sinar Kasih Mentari
PUBLIC yana mulyana BAB 6 Sinar Kasih Mentari
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA Sinar Kasih Mentari
PUBLIC yana mulyana
Kondisi hipertensi selama kehamilan sangat berbahaya sebab berpotensi menyebabkan kejang
(eklampsia) hingga stroke yang bisa berujung pada kematian ibu dan janin. Ekstrak daun
tempuyung dan binahong telah terbukti memiliki khasiat menurunkan tekanan darah, salah
satunya dengan menginhibisi aktivitas ACE. Obat ACEI dikontraindikasikan bagi ibu hamil karena
terbukti menyebabkan defek janin, salah satunya pada fungsi sistem saraf sebagai efek intervensi
perkembangan sistem RAA. Berbeda dengan manusia, sistem RAA pada hewan percobaan
berkembang pesat pada akhir periode kehamilan (prenatal) dan berlanjut hingga periode laktasi
(postnatal). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek pemberian kombinasi ekstrak
tempuyung dan binahong selama periode kehamilan dan laktasi terhadap perkembangan fisik serta
fungsi kognitif dan motorik. Untuk evaluasi pemberian kombinasi ekstrak selama periode
kehamilan, tiga kelompok uji (n=20) menerima kombinasi ekstrak dosis 100 mg/kgBB, 400
mg/kgBB, dan 1000 mg/kgBB pada hari ke-6 sampai 15 periode kehamilan (G6-15) sementara
kelompok kontrol menerima Na-CMC 0,5% sebanyak 1 mL/100 g BB. Tikus betina bunting dibedah
pada hari ke-19 periode kehamilan (G19) lalu dihitung jumlah dan persentase fetus hidup, cacat,
dan mati dan ditimbang bobot badannya. Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan kerangka dan
organ dalam. Untuk evaluasi pemberian ekstrak selama periode laktasi (n=7), ekstrak diberikan
mulai hari ke-6 periode kehamilan (G6) sampai hari ke-21 pasca kelahiran (PND 21). Fungsi motorik
dinilai melalui tes refleks, geotaksis negatif, forelimb test, traverse-narrow path test, dan ropeclimbing test pada rentang usia 6-21 hari. Fungsi kognitif dinilai dengan metode reward-alternation
menggunakan Y-maze pada usia 25 dan 26 hari (PND 25-26). Anak tikus dibedah pada hari ke-30,
otaknya ditimbang, dan dipreparasi untuk histologi. Parameter uji dianalisis dengan metode oneway ANOVA dan chi-square (?=0,05) menggunakan IBM SPSS 28. Dari penelitian ini disimpulkan
bahwa penggunaan kombinasi ekstrak tempuyung dan binahong selama periode kehamilan dan
laktasi dikontraindikasikan berdasarkan temuan kejadian resorpsi dan janin dengan otak kecil pada
ketiga kelompok yang diberi ekstrak serta penurunan respons motorik pada kelompok dosis 400
mg/kgBB dan 1000 mg/kgBB.