digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Masyarakat kadangkala menggunakan pengobatan tradisional sebagai terapi komplementer terutama pada penanganan penyakit kronis, seperti hipertensi dan diabetes melitus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola penggunaan obat tradisional pada pasien hipertensi dan diabetes melitus. Penelitian ini merupakan studi analitik observasional cross-sectional. Observasi dilakukan melalui wawancara dengan kuesioner tervalidasi kepada pasien hipertensi dan diabetes melitus serta pengumpulan rekam medis di Puskesmas Ibrahim Adjie pada bulan Maret hingga Mei 2025. Subjek penelitian terdiri atas 38 pasien yang menggunakan obat tradisional dan 56 pasien yang tidak menggunakan obat tradisional. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buah mentimun (Cucumis sativus) paling banyak digunakan oleh pasien hipertensi, sedangkan daun sereh (Cymbopogon citratus) paling banyak digunakan oleh pasien diabetes melitus. Sebagian besar pasien menggunakan obat tradisional untuk mengobati penyakit (86,84%) dengan frekuensi penggunaan jika diperlukan (73,68%). Informasi pemanfaatan obat tradisional sebagian besar pasien diperoleh dari teman (39,53%) dengan cara pengolahan direbus (52,27%). Secara umum, pasien mengkonsumsi obat tradisional dengan jeda waktu dari terapi konvensional (97,37%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa pasien yang menggunakan obat tradisional memiliki kecenderungan outcome klinis relatif rendah dibandingkan dengan pasien yang tidak menggunakan obat tradisional. Namun, sebagian besar tidak mengalami efek samping dari penggunaan obat tradisional. Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara penggunaan obat tradisional dengan parameter klinis pada pasien hipertensi dan diabetes melitus.