digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sebuah bank memiliki peranan yang vital di dalam suatu negara. Bank dapat menggerakan perekonomian dengan menghimpun dana dari masyarkat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk pinjaman untuk modal kerja. Hal tersebut akan memberikan multiplier effect di dalam ekonomi. Karena perannya yang penting tersebut, setiap negara memiliki bank sentral ya ng berfungsi untuk menjaga stabilitas sektor perbankan. Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral di Indonesia mengeluarkan berbagai regulasi dalam menjalankan fungsinya termasuk mengenai kesehatan sebuah bank. Beberapa rasio keuanganterkait kesehatan bank menunjukkan bahwa Bank Central Asia Tbk (BCA) sebagai salah satu bank swasta terbesar di Indonesia termasuk ke dalam kategori bank yang sangat sehat di tahun 2020. Saham BCAmerupakan saham dengan market capitalization terbesar di Indonesia dan harganyaadalah yang tertinggi di dalam sektor perbankan. Price to Book Value (PBV) ratio BCA sebesar 4.41 merupakan yang tertinggijika dibandingkan dengan bank buku IV lainnya per 25 April 2021. Rata-rata PBV ratio BCA dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir mencapai 4.14. Price to Earning (PER) ratio BCA juga tercatat sebagai yang kedua tertinggi yaitu 28.54 dengan rata-rata dalam sepuluh tahun terakhir sebesar 21.75. Hal tersebut menunjukkan bahwa harga saham BCA overvalued berdasarkan relative valuation. Dengan menggunakan Excess Return Model sebagai salah satu model untuk melalukan absolute valuation, valuasi harga saham BCA menunjukkan nilai yang undervalued.