digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pandemi Covid-19 mempengaruhi kinerja PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, khususnya dalam kegiatan penyaluran kredit usaha. Hal ini tercermin dari meningkatnya kredit debitur non-Performing Loan dari semula 2% menjadi 4% dan debitur Loan at Risk (LaR) dari semula 9% menjadi sebesar 12% secara year on year di tahun 2020. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk harus dapat meminimalisir dampak dari pandemi Covid-19 dan tetap mengupayakan pertumbuhan kinerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pertumbuhan kredit usaha kecil PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sehingga perusahaan tetap mendapatkan laba potensial di masa pandemi. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif untuk melakukan analisis internal dan eksternal perusahaan. Hasil analisis tersebut berguna untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT). Selanjutnya, peneliti merumuskan alternatif strategi perusahaan yang terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap input, tahap pencocokan dan tahap keputusan. Tahap input adalah tahap kuantifikasi SWOT dari hasil analisis kombinasi internal dan eksternal. Tahap pencocokan menghubungkan hasil kuantifikasi SWOT dan Grand Strategy Matrix (GSM) dengan mempertimbangkan penilaian rating dari masing-masing nara sumber. Tahap keputusan, peneliti menggunakan Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) untuk memilih alternatif strategi perusahaan terbaik. Strategi perusahaan kemudian disesuaikan dengan strategi pada tingkat bisnis dan fungsional. Penentuan strategi bisnis menggunakan analisis Strategi Generik Porter, sedangkan strategi fungsional menggunakan analisis matriks TOWS. Berdasarkan hasil analisis, perusahaan dapat memilih strategi intensif dengan skor tertinggi (7,29), dibandingkan dengan Integratif (7,17) dan Diversifikasi Konsentris (7,05). Pada tingkat strategi bisnis BNI harus memilih strategi kepemimpinan/diferensiasi biaya terintegrasi yang menghasilkan 8 pilihan strategi yang sejalan dengan strategi perusahaan intensif. Strategi tingkat bisnis tersebut lebih lanjut dibagi menjadi empat fungsi yaitu bisnis perbankan, keuangan, sumber daya manusia, dan teknologi. Alternatif strategi pertumbuhan tersebut selain dapat diterapkan untuk mengatasi dan meminimalisir dampak masa pandemi Covid-19, namun juga memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di masa depan.