digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Saat ini tingkat volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas dan ambiguitas (kondisi VUCA) sangat tinggi, dimana kondisi bisnis global dapat berubah dengan cepat, tidak meyakinkan, rumit dan tidak jelas. Oleh karena itu, diperlukan suatu organisasi yang adaptif terhadap perubahan agar perusahaan tetap dapat mencapai tujuan bisnisnya dan tetap bersaing dengan kompetitor lainnya dalam kondisi yang tidak pasti tersebut. Untuk membantu dan mendukung perusahaan dalam menghadapi berbagai perubahan kondisi, organisasi SDM memegang peranan penting. PT Dirgantara Indonesia (PTDI) adalah perusahaan manufaktur pesawat terbang milik negara yang bergerak di bidang perancangan pesawat terbang, pembuatan pesawat terbang, dan pelayanan pesawat terbang untuk sipil atau militer, baik pesawat ringan maupun menengah. Meskipun sebagai satu-satunya perusahaan di Indonesia dan Asia Tenggara yang memproduksi pesawat terbang, selama 5 tahun terakhir PTDI mengalami tren penurunan dalam penjualan. Selain itu, kinerja laba rugi PTDI juga mengalami keadaan yang fluktuatif dalam 5 tahun terakhir, laporan keuangan menunjukkan bahwa perusahaan untung dalam satu tahun, namun dalam tahun berikutnya mengalami kerugian dan hal tersebut berulang terjadi. Dengan banyaknya perubahan tersebut, maka peran organisasi SDM di PTDI menjadi penting untuk mendampingi PTDI dalam menghadapi perubahan. Selain itu, beberapa penelitian juga menyatakan bahwa praktik sumber daya manusia berperan dalam mempengaruhi kinerja organisasi, oleh karena itu penelitian ini akan mengkaji bagaimana peran organisasi sumber daya manusia (SDM) di PTDI saat ini, bagaimana dampak dari peran SDM terhadap kinerja perusahaan serta bagaimana meningkatkan peran organisasi SDM di PTDI. Penelitian yang berbasis analisis kuantitatif ini akan mengkaji peran SDM berdasarkan empat peran dari model Ulrich (Ulrich, 1997). Keempat peran ini dikenal sebagai peran strategic partner, peran administrative expert, peran employee champion dan peran change agent. Penelitian dilakukan melalui survei menggunakan kuesioner dengan skala Likert terhadap 100 karyawan di perusahaan, termasuk di dalamnya para praktisi SDM dan para pejabat struktural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat peran tersebut dipraktikkan oleh praktisi SDM di perusahaan dengan persentase yang hampir sama, namun peran employee champion memiliki persentase terendah yang ditunjukkan oleh divisi SDM di PTDI. Berdasarkan analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini, ditemukan bahwa salah satu peran SDM di PTDI memberikan kontribusi positif terhadap kinerja perusahaan, yaitu peran HR sebagai change agent. Untuk mengembangkan seluruh peran SDM di PTDI sehingga berdampak positif terhadap kinerja perusahaan, maka perlu disusun perencanaan SDM yang menjadi solusi bisnis. Solusi bisnis yang diberikan dalam penelitian ini adalah rencana pengembangan yang akan dilakukan oleh divisi SDM di PTDI berdasarkan empat peran model Ulrich. Untuk mengembangkan peran strategic partner, praktisi SDM di PTDI akan membuat perencanaan strategis SDM yang diperbaharui setiap tahunnya dan selaras dengan strategi bisnis PTDI. Dalam mengembangkan peran administrative expert, praktisi SDM perlu membangun sistem informasi SDM yang terintegrasi atau disebut Human Capital Information System. Peran change agent di divisi SDM dapat dikembangkan melalui perancangan organisasi dan melakukan evaluasi ulang terhadap perancangan sistem atau proses. Untuk meningkatkan peran employee champion, praktisi SDM akan membangun sebuah wadah atau media untuk berkomunikasi dengan karyawan. Peran masing-masing individu di divisi SDM juga berdampak pada peran SDM secara keseluruhan, oleh karena itu perlu juga dilakukan pengembangan kompetensi bagi setiap praktisi SDM di PTDI.