Agar perusahaan dapat memaksimalkan nilainya, perusahaan perlu menemukan struktur modal
optimum, struktur modal merupakan kombinasi dari hutang dan ekuitas suatu perusahaan. Indonesia
adalah produsen dan konsumen otomotif terbesar kedua di ASEAN dan berperan penting dalam
perekonomian Indonesia, namun pandemi COVID-19 menghentikan pertumbuhan ekonomi Indonesia
dan berdampak besar pada industri otomotif. Agar industri otomotif dapat bertahan dari situasi ini, perlu
dicari korelasi pandemi COVID-19 dengan struktur permodalan industri dan bagaimana
memaksimalkannya.
Untuk mencari struktur modal yang optimal, kami membandingkan data historis dari masingmasing struktur modal perusahaan untuk mengetahui dampak COVID-19 terhadap struktur modal saat ini,
kemudian kami menggunakan pendekatan Adjusting Present Value oleh Aswath Damodaran
untuk menemukan struktur modal yang optimal. Dengan menentukan dampak COVID-19 dan struktur
permodalan yang optimal, kita dapat menggunakan hasil ini sehingga perusahaan di industri otomotif
dapat beradaptasi dengan krisis di masa depan seperti COVID-19.
Dengan membandingkan data masa lalu dapat ditemukan bahwa COVID-19 tidak mempengaruhi
tingkat hutang perusahaan dan struktur modal perusahaan, selanjutnya dengan menggunakan data tahun
2020 untuk menemukan struktur modal yang optimal untuk setiap perusahaan, dimana ditemukan 7
perusahaan over-lever dan 3 perusahaan under-lever, bagi yang over-lever disarankan menggunakan
retained earnings, memotong pembayaran dividen atau menerbitkan ekuitas baru untuk membayar
utang. Untuk perusahaan yang under-levered, disarankan untuk menggunakan lebih banyak utang untuk
proyek baru atau membayar lebih banyak dividen, atau membeli kembali sebagian saham
Perpustakaan Digital ITB