Virtual reality tour atau VR tour merupakan salah satu trend dalam industri pariwisata. Virtual
tour mulai dikenal secara luas sejak adanya pandemi dan virtual tour merupakan alternatif hiburan
selama dirumah saja. Dengan adanya virtual tour, liburan yang dirasakan tidak nyata karena
hanya melalui virtual namun virtual tour merupakan liburan yang aman dan mengikuti protokol
kesehatan. Namun sayangnya, penggunaan VR di Indonesia sendiri masih terbilang cukup minim.
Salah satu alasannya karena harga perangkat VR yang cukup mahal. Melihat peluang yang ada
dalam pengembangan VR di Indonesia, PT Telkom memiliki inisiatif untuk mengembangkan VR
tours dengan mengusung tema sepuluh bali baru sebagai kolaborasi dengan kementrian pariwisata
untuk mempromosikan destinasi wisata. Namun karena minimnya penggunaan VR di Indonesia,
PT Telkom masih belum dapat menentukan target market yang tepat untuk pengembangan bisnis
virtual tour ini.
Penelitian ini menggunakan analisis eksternal dengan menggunakan analisis PESTEL, analisis
kompetitor, analisis pelanggan serta analisis internal menggunakan analisis sumberdaya serta
analisis VRIO. Analisis internal serta eksternal yang dilakukan untuk mengetahui kondisi diluar
dan didalam perusahaan yang dapat mendukung pengembangan bisnis ini dengan melihat peluang
yang dimiliki serta analisis sumberdaya yang dapat menjadi keunggulan bersaing yang dimiliki
oleh perusahaan dalam menjalankan bisnis ini. Setelah mengetahui mengenai kondisi bisnis
secara internal serta eksternal, langkah selanjutnya adalah survey terhadap pelanggan. Survey
yang dilakukan menggunakan open-ended survey dengan tujuan untuk mendapatkan wawasan
dari pelanggan terhadap virtual tour.
Berdasarkan hasil survey, akar permasalahan terdapat pada minimnya pengalaman yang mereka
dapatkan ketika menggunakan virtual tour karena konten seperti gambar dan video yang diterima
kurang jelas. Dari permasalahan ini kemudian dibuat solusi berupa model bisnis untuk
mengembangkan virtual tour yang disesuaikan dengan keinginan pelanggan menggunakan lean
business model. Dalam penerapan rencana implementasi, penulis merekomendasikan
menggunakan pirate metric yang dimulai dari kesadaran calon pelanggan terhadap produk hingga
bagaimana calon pelanggan dapat mengajak calon pelanggan lainnya untuk menggunakan virtual
tour ini.
Perpustakaan Digital ITB