digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Virtual reality tour atau VR tour merupakan salah satu trend dalam industri pariwisata. Virtual tour mulai dikenal secara luas sejak adanya pandemi dan virtual tour merupakan alternatif hiburan selama dirumah saja. Dengan adanya virtual tour, liburan yang dirasakan tidak nyata karena hanya melalui virtual namun virtual tour merupakan liburan yang aman dan mengikuti protokol kesehatan. Namun sayangnya, penggunaan VR di Indonesia sendiri masih terbilang cukup minim. Salah satu alasannya karena harga perangkat VR yang cukup mahal. Melihat peluang yang ada dalam pengembangan VR di Indonesia, PT Telkom memiliki inisiatif untuk mengembangkan VR tours dengan mengusung tema sepuluh bali baru sebagai kolaborasi dengan kementrian pariwisata untuk mempromosikan destinasi wisata. Namun karena minimnya penggunaan VR di Indonesia, PT Telkom masih belum dapat menentukan target market yang tepat untuk pengembangan bisnis virtual tour ini. Penelitian ini menggunakan analisis eksternal dengan menggunakan analisis PESTEL, analisis kompetitor, analisis pelanggan serta analisis internal menggunakan analisis sumberdaya serta analisis VRIO. Analisis internal serta eksternal yang dilakukan untuk mengetahui kondisi diluar dan didalam perusahaan yang dapat mendukung pengembangan bisnis ini dengan melihat peluang yang dimiliki serta analisis sumberdaya yang dapat menjadi keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahaan dalam menjalankan bisnis ini. Setelah mengetahui mengenai kondisi bisnis secara internal serta eksternal, langkah selanjutnya adalah survey terhadap pelanggan. Survey yang dilakukan menggunakan open-ended survey dengan tujuan untuk mendapatkan wawasan dari pelanggan terhadap virtual tour. Berdasarkan hasil survey, akar permasalahan terdapat pada minimnya pengalaman yang mereka dapatkan ketika menggunakan virtual tour karena konten seperti gambar dan video yang diterima kurang jelas. Dari permasalahan ini kemudian dibuat solusi berupa model bisnis untuk mengembangkan virtual tour yang disesuaikan dengan keinginan pelanggan menggunakan lean business model. Dalam penerapan rencana implementasi, penulis merekomendasikan menggunakan pirate metric yang dimulai dari kesadaran calon pelanggan terhadap produk hingga bagaimana calon pelanggan dapat mengajak calon pelanggan lainnya untuk menggunakan virtual tour ini.