Setiap makhluk hidup membutuhkan air bersih dalam keberlangsungan kehidupan.
Semakin berkembangnya suatu wilayah sejalan dengan semakin bertambahnya
kebutuhan akan air bersih. Laju perkembangan Kota Bandung yang pesat pada
setiap sektor kehidupan menyebabkan kebutuhan akan air bersih terus meningkat.
Kebutuhan akan air bersih tersebut masih bergantung kepada sumberdaya airtanah.
Penggunaan sumberdaya airtanah sebagai sumber air bersih dapat memberikan
dampak negatif pada lingkungan sekitar dan jika tidak digunakan dengan cermat
dapat menimbulkan bencana di masa datang. Oleh karena itu, perlu diadakan
penelitian untuk mengetahui sudah seperti apa kondisi sumber airtanah bawah
permukaan. Gayaberat mikro selang waktu merupakan salah satu metode yang
dapat digunakan untuk keperluan tersebut. Penelitian ini memodelkan kondisi
airtanah dibawah permukaan dengan mengestimasi karakteristik fisis akuifer
menggunakan data gayaberat mikro selang waktu dan data penurunan muka air
tanah. Estimasi menggunakan metode Theis. Data memiliki beberapa kekurangan
sehingga menurunkan tingkat akurasi. Pemodelan dilaksanakan dengan program
SimQuring yang berbasis pemodelan kedepan dengan pendekatan prisma
segiempat. Pemodelan dilakukan di 3 tempat yang mewakili 3 formasi geologi
Bandung. Hasil dari pemodelan adalah ketiga tempat penelitian memiliki akuifer
dengan jenis akuifer tertekan dan dalam. Pemodelan ini juga mengungkapkan fakta
bahwa debit pengambilan airtanah pada daerah yang diteliti berada dalam rentang
450-600 (m3/hari) dan tergolong tinggi. Dengan debit pengambilan air tanah yang
tinggi, mengakibatkan adanya ketidakseimbangan antara air yang diambil ke
permukaan dan air yang masuk ke akuifer sehingga menyimpan berbagai potensi
bencana.