Salah satu reaktor riset oleh General Atomic yang sedang beroperasi di Indonesia
adalah reaktor TRIGA 2000 Bandung. Reaktor TRIGA (Training, Research and
Isotope Production) didirikan dengan tujuan penelitian, pelatihan, produksi
radioisotop, dan kebutuhan iradiasi sampel. Reaktor ini merupakan tipe TRIGA
MARK II yang beroperasi kritis sejak tahun 1946 dan mengalami penurunan
kritikalitas yang cukup signifikan. Isu dekomisioning terus digencarkan sebagai
persiapan langkah-langkah baru untuk memperbaiki utilisasi reaktor riset TRIGA
2000 Bandung. Upaya reshuffling dalam mempertahankan kekritisan telah
dilakukan, namun menimbulkan faktor puncak daya yang cukup tinggi sehingga
menyebabkan peningkatan konsentrasi panas pada daerah lokal saluran pendingin.
Daerah tersebut berpotensi terjadi pendidihan cairan di saluran pendingin. Hal
tersebut mendorong peneliti untuk melakukan analisa komprehensif berupa kajian
kopling neutronik dan termal-hidrolik menggunakan kode OpenMC-COOLODN2.
Kajian awal pada penelitian ini dilakukan perhitungan komposisi wt% tiap elemen
bahan bakar dengan menggunakan parameter burn-up history yang telah
disediakan. Komposisi elemen bahan bakar TRIGA 2000 Bandung berupa
campuran U-ZrH (Uranium Zirkonium Hidrida). Selanjutnya dilakukan validasi
dengan cara membandingkan hasil parameter neutronik antara perhitungan
OpenMC dan MCNP. Parameter yang digunakan adalah nilai faktor multiplikasi
efektif (k-eff) dan nilai APF (Axial Power Peaking Factor) maksimum pada elemen
bahan bakar F7 tanpa faktor deplesi. Parameter fisis lain digunakan sebagai
penguatan data seperti PPF (Power Peaking Factor), spektum fluks neutron,
reaction rate, distribusi fluks neutron, dan distribusi kepadatan daya pada variasi
penarikan batang kendali 60% - 100%. Perhitungan faktor deplesi juga telah
dilakukan pada variasi daya 100 kW - 600 kW dengan menghitung k-eff dan excess
reactivity selama 1 tahun (time-step 12 bulan). Output perhitungan ini berupa profil
persentase burn-up untuk masing-masing elemen bahan bakar mulai dari BoL
(Beginning of Life) hingga EoL (End of Life). Data daya linear aksial pada bahan
bakar terpanas (hottest fuel) tepatnya pada elemen B1 digunakan untuk parameter
pembanding dengan hasil eksperimen pengukuran suhu thermocouple. Perhitungan
ini menggunakan kode termal-hidrolik berbasis steady state berupa COOLODN2. Analisa mencakup karakteristik distribusi suhu pada fuel/cladding/superheat/
coolant dan DNBR.
Kode OpenMC telah tervalidasi yang menunjukkan kesesuaian dan keakuratan
dengan perbedaan nilai error (%?????) konsisten kurang dari 1%. Hasil perhitungan
k-eff dan excess reactivity (%?????/????) tanpa deplesi menunjukkan bahwa reaktor
dapat beroperasi kritis jika menggunakan lebih dari 50% penarikan batang kendali.
Peningkatan persentase penarikan batang kendali efektif menurunkan nilai PPF
maksimum pada arah aksial maupun radial. Spektrum fluks neutron menunjukkan
operasi reaktor dominan pada daerah neutron termal. Kenaikan persentase
penarikan batang kendali sebanding dengan profil kenaikan spektrum fluks neutron
dan reaction rate. Selanjutnya, perhitungan deplesi inti reaktor dengan daya 100
kW- 600 kW selama 1 tahun pada dua kondisi (operasi 5 jam tiap minggu dan realtime) menunjukkan perbedaan signifikan pada nilai k-eff dan excess reactivity.
Semakin besar daya, maka jumlah neutron untuk berfisi lebih besar sehingga
mempercepat konsumsi bahan bakar fisil. Berdasarkan analisa termal-hidrolik
menggunakan COOLODN2 terkait distribusi suhu fuel, cladding, superheat,
coolant pada hottest fuel (elemen B1) menunjukkan kondisi yang masih memenuhi
standart kesalamatan operasional khususnya pada rentang daya 100 kW – 400 kW.
Hasil simulasi menunjukkan distribusi suhu bahan bakar yang lebih tinggi daripada
hasil aktual (eksperimen). Hal ini memberikan justifikasi reaktor dalam kondisi
aman dan di bawah batas operasi SCRAM yang didukung dengan syarat minimum
nilai DNBR >1,3. Penggabungan analisis neutronik dan termal-hidrolik (N/TH)
diharapkan dapat memberikan informasi mendalam terkait performa reaktor
TRIGA 2000 Bandung saat ini. Selain itu, berguna sebagai referensi dalam
melakukan pengembangan utilisasi dan revitalisasi elemen bahan bakar untuk
meminimalisir adanya superheating yang berlebih sehingga dapat menekan
perilisan bubble di dalam inti reaktor.
Perpustakaan Digital ITB