digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Muhammad Qodir Ibrahim J
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Qodir Ibrahim J
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Qodir Ibrahim J
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Qodir Ibrahim J
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Qodir Ibrahim J
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Muhammad Qodir Ibrahim J
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Tambang bawah tanah membutuhkan kondisi udara yang aman dan nyaman untuk memastikan kegiatan penambangan dapat berjalan dengan efektif. Suplai udara segar yang mencukupi untuk mendilusi debu dan gas berbahaya. Pada tambang longwall yang memiliki kadar emisi metana yang tinggi, dibutuhkan suplai udara pada heading face untuk mendilusi metana yang dihasilkan dari gob. Kebutuhan udara yang dibutuhkan berdasarkan pada pekerja, gas metana, resistansi, dan pressure loss. Kebutuhan udara maksimum ditambah 19% dari kebutuhan udara total dan untuk nilai konsentrasi ambang batas gas metana berdasarkan Kepdirjen Minerba 185.K/37.04/DJB/2019 dan Kepmen ESDM No.1827 K/30/MEM/2018. Kebutuhan udara total yang didapatkan dari perhitungan digunakan sebagai pertimbangan dalam permodelan ventilasi udara pada Ventsim Visual 5 dan dilakukan simulasi menggunakan kipas angin dan duct hingga memenuhi kebutuhan udara yang dibutuhkan. Berdasarkan parameter yang diperoleh dari perusahaan dimana PT ABC melakukan penambangan metode longwall pada seam F dengan ketebalan batubara 5,3 m, kemiringan lapisan batubara 9-18°, dan berada pada tahap akhir penambangan. Parameter yang diperoleh mempengaruhi desain akhir pada Ventsim Visual 5. Sistem ventilasi yang digunakan pada tambang longwall batubara bawah tanah PT ABC adalah sistem hisap (exhaust) dengan menggunakan kipas angin utama berdaya 250 kW dengan jumlah 1 unit beserta 1 cadangan (bekerja dengan tekanan 2.512 Pa pada debit 135 m3/s). Sedangkan untuk ventilasi lokal dengan sistem forcing dengan menggunakan kipas angin lokal 60 kW dengan jumlah 3 unit beserta 3 cadangan (bekerja dengan tekanan 1.517 Pa pada debit 19 m3/s). Ventilasi lokal dialirkan melalui pipa udara dengan diameter 1,2 m dengan panjang 1.230 m sampai 2.222 m. Produksi batubara perlu diturunkan untuk lokasi M dan N agar gas metana dapat dikendalikan dan kecepatan udara minimum untuk heading face dinaikkan dari 0,13 m/s menjadi 1 m/s. Diperoleh debit setelah penyesuaian untuk mining face 59 m3/s dan untuk heading face 15 m3/s. Debit total tahun ke-1 adalah 158 m3/s, tahun ke-2 adalah 137 m3/s, tahun ke-3 adalah 136 m3/s, tahun ke-4 adalah 135 m3/s, dan tahun ke- 5 adalah 137 m3/s. Temperatur efektif pada permuka panel longwall berkisar antara 21,5-22,4 °C, pada permuka terowongan development berkisar antara 22-24,4 °C, pada ruanganruangan tambang berkisar antara 21,2-23,2 °C. Kelembapan relatif berkisar antara 72-80%. Biaya operasional ventilasi pada tahun ke-1 adalah Rp 5.957.781.394, tahun ke-2 adalah Rp 5.860.502.213, tahun ke-3 adalah Rp 6.297.607.059, tahun ke-4 adalah Rp 5.971.386.482, dan tahun ke-5 adalah Rp 4.993.730.501.