Sebagai pusat ekonomi, DKI Jakarta memiliki beragam kegiatan industri dan lalu lintas kendaraan bermotor yang dapat menghasilkan emisi. Salah satu akibatnya yaitu pencemaran udara dengan jenis polutan nitrogen dioksida (NO?). Di kawasan perkotaan, NO? banyak digunakan sebagai indikator kualitas udara. Konsentrasi NO? di udara ambien dipengaruhi oleh kondisi meteorologi seperti temperatur, kelembapan relatif, dan curah hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuibagaimana variabilitas parameter meteorologi meliputi curah hujan, temperatur, dan kelembapan relatif berperan terhadap konsentrasi NO? di DKI Jakarta selama tahun 2021-2023.Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data observasi konsentrasi nitrogen dioksida (NO?) serta data parameter meteorologi meliputi temperatur, kelembapan relatif, dan curah hujan dengan resolusi waktu 1 jam. Data tersebut mencakup periode dari 1 Januari 2021 hingga 31 Desember 2023 yang diperoleh dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta. Pengamatan dilakukan di lima titik yang mewakili lima kota administrasi di DKI Jakarta yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Metode analisis meliputi uji normalitas dan uji korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara konsentrasi NO? dan parameter meteorologi skala bulanan, diurnal, dan diurnal untuk setiap musim (DJF, MAM, JJA, SON)Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bulanan, hanya temperatur yang berpengaruh signifikan terhadap konsentrasi NO? dengan korelasi tertinggi berada di Bundaran HI, Jakarta Pusat. Secara diurnal, temperatur, kelembapan relatif, dan curah hujan berpengaruh signifikan terhadap konsentrasi NO? dengan korelasi tertinggi berada di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Secara musiman, temperatur dan kelembapan relatif berpengaruh signifikan terhadap konsentrasi NO? pada semua musim dengan korelasi tertinggi pada musim JJA masing-masing sebesar -0,726untuk temperatur dan sebesar 0,716 untuk kelembapan relatif. Curah hujan berpengaruh signifikan terhadap konsentrasi NO? pada musim DJF, JJA, dan SONdengan nilai korelasi tertinggi juga terjadi pada musim JJA sebesar -0,652. Konsentrasi NO? menunjukkan pola penurunan saat temperatur dan curah hujan meningkat, serta saat kelembapan relatif menurun
Perpustakaan Digital ITB