Maraknya pandemi COVID-19 sejak Maret 2020 telah mendisrupsi
berbagai entitas. Terutama pada kegiatan operasional usaha dari Usaha
Kecil Menengah (UKM) hingga korporasi besar juga terkena dampak
luar biasa akibat pandemi tersebut. Sehingga, daya beli pelanggan
secara keseluruhan beralih ke metode daring yang memberikan
pengalaman praktis dan mekanisme yang efisien dalam memperoleh
beragam hal seperti produk atau servis, utamanya pada situasi
serangkaian pembatasan sosial dari pemerintah. Sebagai UKM yang
terkena imbas seiring dengan situasi yang fluktuatif — Kopi Bon harus
mempertahankan bisnisnya di tengah maraknya pandemi, sehingga
diupayakannya mengubah bisnis operasional dari offline menjadi
online. Permasalahan utama bisnis Kopi Bon berawal dari peraturan
pemerintah yang membatasi kegiatan operasional dari berbagai pelaku
usaha, dan tentu mempengaruhi penjualan bulanan Kopi Bon,
pengalaman dan pola berbelanja yang berubah dari semula meminum
secangkir kopi dan bersosialisasi bersama teman di kedai kopi fisik,
hingga membeli 1-liter botol kopi melalui platform delivery online
seperti Grab Food dan Go-Food.
Dalam mengkaji permasalahan bisnis Kopi Bon, beberapa kerangka
kerja—baik dari perspektif internal maupun eksternal seperti 7P’s
Marketing Mix, Analisis STP, Perilaku Konsumen, dan Analisis
PESTLE—digunakan untuk memperjelas dan mendefinisikan analisa
lanjutan melalui Analisis SWOT yang kemudian dikembangkan
dengan menggunakan Matriks TOWS. Matriks yang digunakan dengan
memadukan beragam usulan solusi yang direkomendasikan untuk
diterapkan oleh Kopi Bon untuk membantu serangkaian kegiatan
bisnisnya dalam kondisi pasca-pandemi.
Berdasarkan hasil Analisa Root Cause, beberapa rencana pemasaran
dirumuskan menjadi beragam usulan solusi, antara lain
memaksimalkan saluran pemasaran online melalui Instagram sebagai
media promosi dengan menghasilkan konten yang menarik dan
konsisten untuk diunggah, menyebarkan lebih banyak pemasaran
promosi melalui Go-Food, Grab Food, dan Tokopedia untuk mendapatkan performa bisnis yang positif di masing-masing platform
online dstnya
Perpustakaan Digital ITB