digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Energi minyak dan gas saat ini masih menjadi sumber energi utama yang digunakan di banyak negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia, lapangan migas terbagi menjadi blok konsesi yang pada umumnya ditawarkan kepada perusahaan minyak melalui skema Production Sharing Contract (PSC). Ketika kontrak konsesi berakhir, akan terjadi pergantian operator saat proses transisi. Sebuah studi terkait transisi operator ladang minyak di Norwegia dan Inggris yang dilakukan pada 50 aset migas ditemukan bahwa ada sekitar 60 persen kasus transisi operator yang berdampak pada penurunan produksi blok migas. Masalah ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor seperti perubahan besar prosedur, kehilangan kemampuan kritikal, perubahan budaya dan aspek lainnya. Beberapa faktor penyebab tersebut berhubungan langsung dengan transfer pengetahuan. Masalah ini bisa terjadi di banyak perusahaan termasuk ketika transisi blok Andalas dari PT Riau Oil ke PT Indo Oil, khususnya di Divisi Drilling and Completion (D&C). Jadi dapat disimpulkan bahwa transisi perusahaan sangat penting untuk diatur dengan baik, termasuk transfer pengetahuan yang merupakan bagian utama dari proses transisi. Supaya transfer pengetahuan D&C bisa dilakukan dengan efektif, bidang kritikal pengetahuan D&C harus ditentukan untuk memastikan agar semua pengetahuan yang penting untuk membangun keunggulan kompetitif perusahaan dapat ditransfer. Faktor penting lainnya adalah untuk menyiapkan metode transfer pengetahuan yang akan digunakan oleh Divisi D&C untuk mengelola proses transfer selama transisi. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif berdasarkan pengalaman penulis, observasi, diskusi kelompok, dan data arsip perusahaan. Bidang kritikal pengetahuan D&C ditentukan untuk membantu memastikan agar pengetahuan ini bisa ditransfer. Penelitian ini telah membuat strategi transfer pengetahuan D&C dengan menggunakan dan mengkombinasikan kerangka dan teori yang sudah dikembangkan oleh peneliti lain. Proses transfer pengetahuan khusus D&C dibuat sebagai solusi potensial yang disesuaikan dengan kondisi aktual transisi blok Andalas. Kerangka proses transfer pengetahuan yang diusulkan ini terdiri dari enam fase utama yaitu: awareness, acquisition, transformation, association, application, dan feedback. Penelitian ini hanya berfokus untuk mengembangkan strategi detail pada tiga fase yang pertama yang tergolong sebagai aktivitas pre-transfer dan ditangani langsung oleh PT Riau Oil. Strategi detail untuk setiap fase telah dikembangkan menyesuaikan dengan kondisi aktual di Divisi D&C. Pada bagian akhir penelitian ini, rencana implementasi strategi transfer pengetahuan D&C disajikan sebagai panduan eksekusi. Dengan mengembangkan strategi transfer pengetahuan ini, Divisi D&C bisa memiliki panduan yang lebih jelas dan potensial solusi untuk mencapai transisi yang lancar di blok Andalas.