Terlepas dari budaya keselamatan yang sangat baik dan permintaan manajemen untuk pelaporan kejadian
tier-3 di salah satu unit operasi di PT ABC, salah satu perusahaan minyak terbesar di Indonesia, ada
kekhawatiran pada tren penurunan jumlah pelaporan kejadian keselamatan proses tier-3. Ini mungkin
mengindikasikan disiplin operasional yang baik atau kelalaian operator dalam melaporkan peristiwa
tersebut, atau bahkan faktor-faktor lainnya. Untuk mempertahankan kewaspadaan dalam operasi terutama
ketika jumlah kejadian keselamatan proses tier-1 atau 2 sudah rendah, studi untuk mengidentifikasi
penyebab utama diperlukan untuk meningkatkan sistem pelaporan peristiwa keselamatan proses tier-3.
Studi ini akan menggunakan metode lean sigma untuk peningkatan persentase pelaporan peristiwa
keselamatan proses tier-3, waktu pelaporan, dan waktu pengumpulan data untuk analisis penyebab di PT.
ABC. Menurut hasil studi, kondisi eksternal tidak memungkinkan pekerja operasi untuk menunjukkan
perilaku dalam mendeteksi kejadian tier-3, terutama untuk aktivasi katup pengaman tekanan. Karena tingkat
visibilitas konsekuensinya relatif rendah, deteksi kejadian bergantung pada pengamatan lansung dari
operator. Pelaporan sukarela mungkin tidak efektif dalam kondisi ini. Pendekatan tersebut akan tergantung
pada kualitas yang baik dari faktor internal individu untuk memenuhi harapan dari lingkungan. Hal lain
yang teridentifikasi bahwa organisasi harus memiliki beberapa fungsi yang tidak mempunyai nilai tambah
akibat kualitas faktor internal individu yang beragam dalam melakukan pelaporan kejadian.
Untuk hasil yang lebih baik, PT. ABC disarankan untuk memiliki metode berbasis observasi yaitu sistem
deteksi otomatis Peristiwa Keselamatan Proses yang kurang terlihat seperti peristiwa Tier-3. Dalam proses
baru, skrip untuk mendapat data operasi dari database akan dilakukan setiap 12 jam. Selanjutnya diikuti
dengan menjalankan prosedur oracle untuk mendeteksi Peristiwa Tier-3. Kemudian, skrip terjadwal akan
secara otomatis mengirimkan notifikasi setiap 24 jam kepada penerima yang terdaftar. Notifikasi tersebut
mencakup informasi yang diperlukan untuk analisis kausal. Alat IT ini memiliki kemampuan untuk secara
otomatis mendeteksi dan mengirim laporan dalam 24 jam ketika terjadi Peristiwa Tier-3. Alat ini juga dapat
memberikan deskripsi rinci untuk mengurangi diskusi dengan operasi dalam proses pengumpulan data.
Proyek ini dimulai pada Juni 2020 dan saat ini telah selesai sampai fase control. Proses yang ditingkatkan
ini telah diserahterimakan kepada pemilik proses dan pemantauan untuk durasi 12 bulan masih berlangsung
untuk memastikan keberlanjutan proses yang ditingkatkan. Untuk peningkatan ke depan, disarankan untuk
memiliki fitur data analisis dan prediksi untuk meningkatkan nilai fungsi sistem pelaporan peristiwa tier-3.
Perpustakaan Digital ITB