digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Saat ini, POD Duri (Plant Operations Duri) mengoperasikan empat Central Gathering Station (CGS) yang menerima cairan yang dihasilkan dari sumur produksi, sumur pasca workover, dan sumur bor baru. Setiap CGS mengolah dan mendistribusikan air lunak, minyak yang baik kepada pelanggan, dan mengirimkan kelebihan air olahan, air limbah, gas buang, dan cairan kental minyak ke setiap fasilitas pembuangan. NDC (North Duri Cogeneration) Power Plant terdiri dari tiga unit Heat Recovery Steam Generator (HRSG) yang prosesnya efisien untuk menghasilkan listrik dan uap secara bersamaan. NDC menggunakan air lunak yang dikirim dari CGS dan diubah menjadi uap sehingga jika terjadi kegagalan pada semua unit NDC maka kelebihan air yang dihasilkan akan sangat besar dan perlu penanganan yang cepat dan tepat untuk menghindari pencemaran lingkungan dan meminimalisir kerugian produksi. 2 (dua) kejadian terjadi pada periode tahun 2017 dan 2019 terkait dengan NDC unplanned total shutdown yang menyebabkan kondisi tidak normal di CGS Duri dan terpaksa untuk mematikan sumur produksi dengan nilai kerugian mencapai USD 1 MM. Dalam menentukan akar penyebab masalah mengunakan analisis diagram sebab dan akibat. Untuk menghasilkan banyak alternatif dan parameter, akan digunakan pendekatan ValueFocused Thinking (VFT). Alternatif terbaik untuk mengurangi kelebihan air di CGS selama NDC total shutdown yang tidak direncanakan akan ditemukan dari alternatif yang tersedia dengan menggunakan sistem Analytical Hierarchy Process (AHP). Ada tiga alternatif yang diusulkan untuk mengatasi masalah kelebihan air, yaitu dengan menghidupkan kembali pembangkit uap individu, Continuous Buffer dan Instantaneous Buffer Utilization serta Parsial shut-in producer well. Alternatif terbaik untuk mengurangi kelebihan air adalah dengan mengaplikasikan pembangkit uap cadangan untuk mengendalikan kelebihan air dan mempertahankan target uap. Alternatif ini dapat diterapkan untuk solusi jangka pendek dan sangat efektif.