Saat ini, POD Duri (Plant Operations Duri) mengoperasikan empat Central Gathering
Station (CGS) yang menerima cairan yang dihasilkan dari sumur produksi, sumur pasca
workover, dan sumur bor baru. Setiap CGS mengolah dan mendistribusikan air lunak,
minyak yang baik kepada pelanggan, dan mengirimkan kelebihan air olahan, air limbah, gas
buang, dan cairan kental minyak ke setiap fasilitas pembuangan.
NDC (North Duri Cogeneration) Power Plant terdiri dari tiga unit Heat Recovery Steam
Generator (HRSG) yang prosesnya efisien untuk menghasilkan listrik dan uap secara
bersamaan. NDC menggunakan air lunak yang dikirim dari CGS dan diubah menjadi uap
sehingga jika terjadi kegagalan pada semua unit NDC maka kelebihan air yang dihasilkan
akan sangat besar dan perlu penanganan yang cepat dan tepat untuk menghindari
pencemaran lingkungan dan meminimalisir kerugian produksi. 2 (dua) kejadian terjadi pada
periode tahun 2017 dan 2019 terkait dengan NDC unplanned total shutdown yang
menyebabkan kondisi tidak normal di CGS Duri dan terpaksa untuk mematikan sumur
produksi dengan nilai kerugian mencapai USD 1 MM.
Dalam menentukan akar penyebab masalah mengunakan analisis diagram sebab dan akibat.
Untuk menghasilkan banyak alternatif dan parameter, akan digunakan pendekatan ValueFocused
Thinking (VFT). Alternatif terbaik untuk mengurangi kelebihan air di CGS selama NDC total
shutdown yang tidak direncanakan akan ditemukan dari alternatif yang tersedia dengan menggunakan sistem Analytical Hierarchy Process (AHP).
Ada tiga alternatif yang diusulkan untuk mengatasi masalah kelebihan air, yaitu dengan
menghidupkan kembali pembangkit uap individu, Continuous Buffer dan Instantaneous
Buffer Utilization serta Parsial shut-in producer well. Alternatif terbaik untuk mengurangi
kelebihan air adalah dengan mengaplikasikan pembangkit uap cadangan untuk
mengendalikan kelebihan air dan mempertahankan target uap. Alternatif ini dapat
diterapkan untuk solusi jangka pendek dan sangat efektif.