BAB 1 Brilliant Aqibna Bhintoro
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Brilliant Aqibna Bhintoro
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Brilliant Aqibna Bhintoro
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Brilliant Aqibna Bhintoro
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Brilliant Aqibna Bhintoro
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Budidaya organik dapat dijadikan solusi dari beberapa permasalahan yang timbul dari sistem budidaya konvensional. Tomat menjadi komoditas yang cukup populer dibudidayakan menggunakan cara ini. Buah tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan komoditas multiguna yang populer di Indonesia. Peningkatan konsumsi tomat di Indonesia kerapkali tidak diimbangi dengan produksi tomat dalam negeri yang mencukupi oleh karena itu dibutuhkan langkah intesifikasi produksi salah satunya melalui pemilihan varietas tanaman dan pupuk yang tepat. Varietas Berlian merupakan tomat dengan daya produksi tinggi, mampu beradaptasi dengan baik di dataran rendah, resisten terhadap penyakit layu bakteri serta tahan terhadap penyakit busuk daun. Pupuk organik cair memiliki sifat mudah diserap tanaman dan mampu memperbaiki sifat tanah sehngga dapat dijadikan solusi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pada sistem pertanian organik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapakan POC PSBN generatif terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) non-hibrida varietas Berlian. Penelitian disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Terdapat 4 perlakuan konsentrasi yaitu K0 (0 ml/L, kontrol), K1 (2,5 ml/L), K2 (5 ml/L) dan K3 (7,5 ml/L). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi pemberian POC PSBN generatif memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah tandan bunga, jumlah bunga, jumlah bunga per tandan, jumlah buah, berat buah per butir, berat panen per tanaman, estimasi produktivitas, panjang buah. Perlakuan K3 (7,5 ml/L) menghasilkan nilai jumlah tandan, jumlah bunga, jumlah bunga per tandan, jumlah buah dan estimasi produktivitas tertinggi. Perlakuan K2 (5 ml/L) menghasilkan nilai berat buah tertinggi. Sedangkan K1 (2,5 ml/L) menghasilkan nilai panjang dan diameter buah tertinggi.
Perpustakaan Digital ITB