digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tahun 2020 adalah tahun terberat, bagi beberapa perusahaan yang mampu bertahan merupakan pencapaian mereka di tahun ini. PT. F&B ENAK juga berjuang dengan penurunan pendapatan yang drastis dibandingkan tahun sebelumnya. PT. F&B ENAK adalah restoran pertama di Bandung yang menyajikan daging asap tradisional sebagai makanan utama mereka. Menu mereka adalah daging asap asli Indonesia bagian timur bernama Se'i sapi yang berasal dari Nusa Tenggara Timur, Kupang. Sejak pembukaan cabang pertama, PT. F&B ENAK tumbuh signifikan sebagai restoran nomor satu yang menyajikan Se'i sapi di Bandung hingga saat ini pada tahun 2020 bisa mencapai Rp 26,7 miliar karena pendapatannya menarik perhatian para pemodal untuk melakukan kerjasama bisnis. Metodologi penelitian meliputi analisis internal dari sisi perusahaan dan analisis eksternal yang melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Analisis internal meliputi sumber daya berwujud dan tidak berwujud, kapabilitas dan kompetensi inti perusahaan. Analisis eksternal meliputi analisis PEST dan Lima Kekuatan Porter. Dalam penelitian ini PT. F&B ENAK akan dinilai dengan menggunakan penilaian absolut. Model ini akan mempertimbangkan kondisi perusahaan saat melakukan ekspansi sesuai rencana modal ventura. Asumsi yang dibuat oleh penulis sangat diperhatikan berdasarkan data internal yang diberikan oleh perusahaan termasuk kondisi rencana ekspansi dan juga sudah ditentukan oleh anggota manajemen puncak PT. F&B ENAK. Kemudian dilakukan analisis risiko untuk mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi proses bisnis perusahaan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa nilai intrinsik PT. F&B ENAK adalah 995.938.389 dalam ribuan Rupiah. Nilai ini lebih rendah dari nilai yang ditawarkan modal ventura kepada PT. F&B ENAK. Harga yang ditentukan oleh modal ventura untuk perusahaan lebih rendah dari 30% dari nilai intrinsik. Kalaupun penulis menggunakan WACC 3 kali lebih tinggi, harga yang ditawarkan oleh modal ventura masih dibawah nilai intrinsiknya. Sementara, tawaran modal ventura meminta 70% kepemilikan. Rencana ekspansi besar-besaran adalah membuka 5 gerai baru dalam setahun mulai 2021-2025. Dua variabel yang juga dijadikan acuan dalam melakukan analisis skenario dan analisis Monte-Carlo adalah terminal growth dan Normalized EBIT Margin. Dari hasil perhitungan didapatkan probabilitas nilai intrinsik perusahaan pada kondisi terburuk sebesar 5,34%. Dari sudut pandang penulis sebagai akademisi, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bobot risiko yang diberikan oleh modal ventura tidak sesuai untuk PT. F&B ENAK. Mengingat kemampuan perseroan untuk bertahan di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil akibat Covid-19.