Industri musik modern telah beralih mengikuti trend global yaitu dengan digitalisasi
konsumsi musik melalui munculnya berbagai aplikasi streaming musik, atau
platform streaming digital (DSP). DSP seperti Apple Music dan Spotify, tidak
hanya menyediakan katalog musik yang tidak terbatas bagi konsumen, tetapi juga
memberikan kesempatan bagi para musisi untuk meraih keuntungan. Disaat DSP
menggunakan algoritma yang berbasiskan preferensi pendengarnya untuk mencari
musik yang mereka sukai, musisi indie dapat menggunakan hal tersebut untuk
mereka. Semakin banyak pendengar yang mereka dapatkan dari preference based
algorithm ini, semakin banyak angka streaming dan penjualan digital yang bisa
didapatkan oleh mereka. Pertanyaan yang muncul adalah mengenai bagaimana
mereka dapat memanfaatkan algoritma ini. Dalam tesis ini, satu perangkat
eksperimentasi dilakukan dengan mengambil projek musik dari penulis yang
bernama Ping Pong Club.
Dalam rangka mengidentifikasi sumber dari permasalahan, penelitian ini
menggunakan metode kualitatif serta data primer dan sekunder, pertama-tama
untuk memetakan bagaimana algoritma di DSP bekerja. Analisis PEST dan SWOT
digunakan untuk mencari formulasi implementation plan untuk Ping Pong Club
dalam rangka menaikkan angka streamingnya. Selanjutnya, seperangkat
eksperimentasi dilakukan melalui beberapa lagu dari Ping Pong Club untuk
menunjukkan bagaimana perbedaan antara objek yang dilakukan treatment dan
tidak, lengkap dengan detail terhadap sektor streaming mana yang signifikan.
Implementation plan dan strategi kedepannya kemudian ditunjukkan untuk
mengaplikasikan bagaimana penggunaan preference based algorithm dapat
menaikkan penjualan dari digital streaming untuk musisi indie.
Perpustakaan Digital ITB