digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri musik modern telah beralih mengikuti trend global yaitu dengan digitalisasi konsumsi musik melalui munculnya berbagai aplikasi streaming musik, atau platform streaming digital (DSP). DSP seperti Apple Music dan Spotify, tidak hanya menyediakan katalog musik yang tidak terbatas bagi konsumen, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para musisi untuk meraih keuntungan. Disaat DSP menggunakan algoritma yang berbasiskan preferensi pendengarnya untuk mencari musik yang mereka sukai, musisi indie dapat menggunakan hal tersebut untuk mereka. Semakin banyak pendengar yang mereka dapatkan dari preference based algorithm ini, semakin banyak angka streaming dan penjualan digital yang bisa didapatkan oleh mereka. Pertanyaan yang muncul adalah mengenai bagaimana mereka dapat memanfaatkan algoritma ini. Dalam tesis ini, satu perangkat eksperimentasi dilakukan dengan mengambil projek musik dari penulis yang bernama Ping Pong Club. Dalam rangka mengidentifikasi sumber dari permasalahan, penelitian ini menggunakan metode kualitatif serta data primer dan sekunder, pertama-tama untuk memetakan bagaimana algoritma di DSP bekerja. Analisis PEST dan SWOT digunakan untuk mencari formulasi implementation plan untuk Ping Pong Club dalam rangka menaikkan angka streamingnya. Selanjutnya, seperangkat eksperimentasi dilakukan melalui beberapa lagu dari Ping Pong Club untuk menunjukkan bagaimana perbedaan antara objek yang dilakukan treatment dan tidak, lengkap dengan detail terhadap sektor streaming mana yang signifikan. Implementation plan dan strategi kedepannya kemudian ditunjukkan untuk mengaplikasikan bagaimana penggunaan preference based algorithm dapat menaikkan penjualan dari digital streaming untuk musisi indie.