Perkembangan dunia bisnis di Indonesia sangat cepat, terutama dalam bidang telekomunikasi.
Sektor Informasi dan Komunikasi mencapai pertumbuhan positif tertinggi di Q2-2020 yang
menyumbang 4,66 persen struktur PDB. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
IT di Indonesia yaitu PT Skatsa Data Integra, yang menjalankan bisnisnya berdasarkan
proyek. Start-up ini menemukan masalah dalam hal efisiensi menyelesaikan sebuah
proyek. Dalam beberapa situasi, mereka tidak bisa mengambil proyek lain karena
khawatir tidak cukup waktu untuk mengerjakannya. Karena masalah ini, perusahaan
tidak dapat mencapai target mereka. PT Skatsa Data Integra menjadi studi kasus dalam
penelitian ini karena permasalahan dalam perusahaan seperti ini dapat berkontribusi
pada perkembangan bisnis IT di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi akar masalah pada sistem manajemen proyek di PT Skatsa Data
Integra dan menemukan solusinya menggunakan CRT dengan lima elemen kunci CRT.
Penelitian ini menggunakan tiga metode untuk solusi masalah tersebut: CMP, SCRUM,
dan KANBAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajer proyek tidak bisa
melakukan perincian pada proyek dengan baik dan hanya menggunakan “judgemental
decision” untuk menyelesaikan proyek. Penyelesaian masalah dilakukan dengan
menerapkan ketiga metode tersebut pada proyek dan membuat peningkatan pada
efisiensi waktu. Dengan CPM, ada peningkatan dalam 50% pengurangan waktu
pengerjaan, dan 55% dengan Kanban. Sementara dengan SCRUM, tidak ada
peningkatan dalam efisieni waktu, melainkan dalam meminimalisasi error dalam setiap
aktivitas. Peningkatan lainnya ada pada sumber daya, yaitu setiap metode akan
menghasilkan peningkatan ketika ada peningkatan sumber daya.
Perpustakaan Digital ITB