Akibat ketidakmampuan Indonesia untuk mencapai swasembada produksi kedelai, kita semakin
mengandalkan impor kedelai AS untuk memenuhi kebutuhan protein nasional untuk konsumsi manusia.
Penggunaan yang beragam mulai dari tahu tradisional, tempe, kecap, makanan ringan dan produksi
minuman. Untuk selanjutnya, kedelai juga merupakan sumber utama protein yang terjangkau dan telah
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan volume impor tahunan Indonesia. Aktivitas
tersebut telah membuka peluang bisnis bagi importir dan distributor di pasar kedelai.
Penulis telah bekerja di PT. DKI selama lima tahun. Didirikan pada tahun 2004, itu adalah bisnis milik
keluarga yang bertugas mengimpor dan memperdagangkan fisik biji-bijian kedelai di wilayah Jawa Barat.
Makalah ini bermaksud untuk menganalisis dan merumuskan strategi jangka panjang PT. DKI sebagai
contoh studi kasus. Dalam aktivitas bisnisnya, perusahaan menghadapi berbagai tantangan internal dan
eksternal mulai dari kendala kapasitas, kendala ukuran, dan risiko keuangan. Tujuan utamanya adalah untuk
mengevaluasi prospek diversifikasi portofolio produk terkait dan mengembangkan strategi bersaing sambil
mengoptimalkan pengendalian risiko secara keseluruhan dan menggunakan ide kemitraan strategis untuk
merampingkan proses logistik agar dapat berkembang di luar wilayah Jawa Barat. Tantangan tambahan yang
dihadapi perusahaan pada tahun 2020 adalah bagaimana pandemi Coronavirus mempengaruhi mata
pencaharian industri pengolahan makanan dan konsumen akhir, membenarkan rencana pencegahan untuk
beradaptasi dengan lingkungan bisnis baru dan menggeser permintaan konsumen. Analisis SWOT digunakan
sebagai metodologi utama untuk menilai tingkat daya saing perusahaan di pasar dan mengembangkan
matriks strategi. Sebagai pelengkap, analisis tren, analisis rasio, analisis kapasitas, analisis risiko dan
segmentasi pasar digunakan untuk mengidentifikasi masalah ketidakefisienan dan menilai perusahaan secara
keseluruhan.
Strategi bisnis dan fungsional yang dipilih mengintegrasikan model bisnis yang ditingkatkan, untuk
memberikan biaya, pengalaman, dan nilai bisnis secara keseluruhan yang lebih baik. Ini harus diterapkan
dengan penekanan pada peningkatan berkelanjutan dan struktur penghargaan yang tepat untuk mencapai
hasil yang diinginkan. Karena PT. DKI masih merupakan perusahaan milik keluarga, kurangnya pengalaman
dalam fungsi bisnis utama harus diatasi dan praktik kerja unggulan harus diterapkan dalam kerangka yang
diberikan.