digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Prima Roza Paluta
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Prima Roza Paluta
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Prima Roza Paluta
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Prima Roza Paluta
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Prima Roza Paluta
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Prima Roza Paluta
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Industri makanan ringan (camilan) adalah industri yang sedang berkembang dengan total penjualan di seluruh dunia mencapai $ 491 miliar pada akhir tahun 2019. Meningkatkan gaya hidup konsumen, laju urbanisasi yang pesat, dan pertumbuhan masyarakat kelas menengah telah menciptakan peningkatan permintaan akan makanan siap saji. Persaingan ketat di industri ini ditambah dengan fakta bahwa kebiasaan ngemil konsumen selalu berkembang. Untuk memungkinkan perusahaan tetap unggul dalam persaingan, perusahaan makanan ringan harus gesit dan responsif untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berkembang. Strategi bisnis yang tepat perlu dirumuskan untuk menjawab kekhawatiran konsumen dan harus dijalankan dengan baik untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan memenangkan persaingan yang ketat. Namun, menerapkan strategi global bukanlah pekerjaan yang mudah, apalagi jika menerapkannya di luar negara asalnya. Akan ada tantangan yang dihadapi perusahaan dalam melaksanakan strategi yang berdampak pada efektifitas strategi dalam mencapai tujuan perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi perusahaan dalam mengimplementasikan strategi serta mengukur bagaimana implementasi strategi akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Metodologi kualitatif dan kuantitatif akan digunakan dalam studi ini. Untuk kualitatif, wawancara dilakukan kepada delapan kepala departemen untuk mengidentifikasi tantangan penerapan strategi di unit bisnis Indonesia, dan ditemukan beberapa tantangan yang dihadapi perusahaan pelaksana terkait dengan jarak ekonomi dan administrasi antara negara asal dan pasar sasaran, sebagaimana dijelaskan oleh CAGE Distance Framework. Solusi untuk mengatasi tantangan implementasi termasuk program kemitraan pemasok strategis dan peningkatan perencanaan produksi disediakan berdasarkan pendekatan Soft System Methodology dan Ease-Benefit Analysis. Korelasi implementasi strategi dengan keputusan pembelian konsumen juga diukur dengan menggunakan pendekatan kuantitatif (kuesioner) dan hasilnya akan membantu perusahaan dalam memprioritaskan rencana tindakan untuk menutup gap implementasi.