Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER - Rachel Allegra Dameria
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 - Rachel Allegra Dameria
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 - Rachel Allegra Dameria
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 - Rachel Allegra Dameria
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 - Rachel Allegra Dameria
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 - Rachel Allegra Dameria
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 - Rachel Allegra Dameria
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA - Rachel Allegra Dameria
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Rachel Allegra Dameria
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Wbench merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk. atau biasa disebut BRI. Aplikasi ini dikembangkan dalam rangka mendukung kinerja
Relationship Manager. Meskipun demikian, aplikasi ini belum dimanfaatkan secara optimal
karena adanya resistensi dari pengguna. Melalui wawancara dan analisis akar masalah
menggunakan issue tree, ditemukan bahwa akar masalah dari gejala-gejala yang dialami saat
implementasi Wbench adalah belum dirumuskannya strategi manajemen perubahan yang jelas
dalam implementasi Wbench. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
penyebab utama resistensi pada implementasi Wbench serta merumuskan strategi manajemen
perubahan yang tepat untuk mengatasi hal tersebut.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan tahapan Change Life Cycle Framework yang umum
untuk digunakan dalam merancang dan mengelola proses perubahan dalam suatu organisasi.
Dalam penelitian ini, diagnosis resistensi dilakukan melalui metode survei dan analisis temuan
lapangan dengan instrumen survei yang disusun berdasarkan studi literatur. Kuesioner dimuat
dalam Microsoft Forms dan disebarkan kepada pihak-pihak yang terlibat langsung dalam
implementasi aplikasi Wbench, yaitu Relationship Manager, Product Specialist, dan
manajemen. Total responden yang berhasil dihimpun berjumlah 100 orang. Data yang
diperoleh dari survei dianalisis dengan meninjau nilai modus dari setiap butir pertanyaan pada
skala penilaian 1 hingga 4. Pendekatan ini digunakan untuk mengidentifikasi kecenderungan
jawaban responden terhadap masing-masing indikator resistensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa resistensi terhadap implementasi Wbench terutama
disebabkan oleh kurangnya keterlibatan pengguna dalam proses perubahan serta keterbatasan
pengetahuan terkait aplikasi tersebut. Berdasarkan hasil diagnosis resistensi yang telah
dilakukan, dirumuskan strategi manajemen perubahan dengan mengacu pada standar
Association of Change Management Professionals (ACMP). Tiga strategi utama yang disusun
meliputi strategi pelibatan pemangku kepentingan (stakeholder engagement), strategi
komunikasi (communication), dan strategi pembelajaran serta pengembangan (learning and
development). Temuan ini menegaskan bahwa keberhasilan implementasi perubahan
memerlukan strategi yang terstruktur, partisipatif, dan berorientasi pada kebutuhan pengguna
agar proses adopsi teknologi dapat berjalan secara optimal dan berkelanjutan.
Perpustakaan Digital ITB