Tripikon merupakan teknologi sanitasi berbasis komunitas yang diimplementasikan di
kawasan permukiman tepian Sungai Kapuas, Kota Pontianak. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi kondisi eksisting, mengidentifikasi faktor teknis dan non-teknis yang
memengaruhi keberhasilan sistem, serta menganalisis perbedaan karakteristik antara rumah
tangga pengguna dan non-pengguna Tripikon. Analisis dilakukan melalui kombinasi
pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dengan metode survei, observasi lapangan, dan
wawancara semi-terstruktur. Hasil menunjukkan bahwa keberlanjutan penggunaan Tripikon
sangat dipengaruhi oleh keterlibatan masyarakat secara penuh, keberadaan pemantauan dari
aktor lokal, dan kemampuan teknis dasar rumah tangga dalam merawat sistem. Sebaliknya,
ketidaksesuaian desain, ketiadaan panduan, dan minimnya transfer pengetahuan menjadi
penyebab utama kegagalan sistem. Analisis faktor eksternal menggunakan kerangka PESTEL–
AHP menghasilkan nilai dukungan sebesar 0,623 yang menunjukkan tingkat “mendukung
(favorable)” terhadap implementasi Tripikon. Faktor paling mendukung mencakup kebijakan
sanitasi nasional, potensi kemitraan dengan NGO/sektor swasta, dan komitmen pemerintah
daerah, sedangkan faktor terlemah meliputi insentif fiskal, dukungan teknis eksternal, dan tren
migrasi. Hasil pemetaan faktor internal dan eksternal melalui Matriks Internal–Eksternal (IE)
menempatkan posisi implementasi Tripikon pada Kuadran I, dengan skor faktor internal
sebesar 2,45 dan faktor eksternal sebesar 2,62, yang menunjukkan posisi strategis konservatif.
Berdasarkan kombinasi kelemahan internal dan peluang eksternal, telah dirumuskan lima
strategi W–O, yaitu: (1) integrasi Tripikon dalam dokumen perencanaan teknis daerah, (2)
peningkatan kapasitas teknis warga melalui kemitraan, (3) penyusunan SOP dan panduan
berbasis lokalitas, (4) fasilitasi forum partisipatif warga, dan (5) dokumentasi implementasi
untuk dasar advokasi kebijakan. Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan keberlanjutan dan
memungkinkan replikasi sistem Tripikon di kawasan permukiman serupa secara lebih
sistematis dan kontekstual.
Perpustakaan Digital ITB