digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Aktivitas luar ruangan merupakan aktivitas yang populer di Indonesia. Tren peningkatan aktivitas outdoor mempengaruhi peningkatan pertumbuhan industri pakaian luar ruangan. Zebrawall adalah produsen pakaian luar ruangan dari Bandung. Dengan persaingan yang ketat di industri pakaian luar ruangan, Zebrawall mulai kehilangan konsumen dan mereknya perlahan-lahan terlupakan. Untuk tetap kompetitif dalam industri, literatur sebelumnya menyarankan bahwa perusahaan harus memahami gaya hidup konsumen dan persepsi mereka terhadap pakaian luar ruangan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah, pertama, menganalisis hubungan antara persepsi konsumen dengan niat membeli produk pakaian luar ruangan; kedua, menganalisis hubungan gaya hidup konsumen dengan niat membeli produk outdoor wear; dan ketiga, menyarankan strategi pemasaran yang tepat berdasarkan persepsi konsumen dan gaya hidup mereka. Penelitian ini menggunakan metode campuran penelitian kuantitatif dan kualitatif untuk menilai lingkungan eksternal dan internal Zebrawall. Analisis eksternal dilakukan dengan menggunakan analisis PESTLE, Five Porter Forces, analisis pesaing dan pendekatan analisis konsumen untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman bagi Zebrawall; sedangkan analisis internal dilakukan dengan menggunakan pendekatan RBV, VRIO, STP dan bauran pemasaran untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan Zebrawall. Selain itu, analisis SWOT dan analisis Fishbone mengidentifikasi akar penyebab rendahnya pembelian produk pakaian luar ruangan seperti, kurangnya variasi produk, produk substitusi, hanya menargetkan outdoor activist, lokasi yang tidak strategis, tidak memiliki toko online, promosi yang hanya menggunakan strategi diskon, dan tidak aktif menggunakan sosial media Berdasarkan analisis Matriks TOWS, penelitian ini menghasilkan 14 alternatif solusi bisnis. Studi ini memilih 8 solusi bisnis yang dapat memecahkan akar permasalahan dan merumuskannya ke dalam strategi pemasaran Zebrawall. Hasil penelitian ini menemukan bahwa persepsi konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli dengan nilai koefisien 0,362 dan signifikan pada 0,000, dan gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli dengan nilai koefisien sebesar 0,387 dan signifikan pada 0,000.