Aktivitas luar ruangan merupakan aktivitas yang populer di Indonesia. Tren peningkatan aktivitas
outdoor mempengaruhi peningkatan pertumbuhan industri pakaian luar ruangan. Zebrawall adalah
produsen pakaian luar ruangan dari Bandung. Dengan persaingan yang ketat di industri pakaian
luar ruangan, Zebrawall mulai kehilangan konsumen dan mereknya perlahan-lahan terlupakan.
Untuk tetap kompetitif dalam industri, literatur sebelumnya menyarankan bahwa perusahaan harus
memahami gaya hidup konsumen dan persepsi mereka terhadap pakaian luar ruangan. Oleh karena
itu, tujuan dari penelitian ini adalah, pertama, menganalisis hubungan antara persepsi konsumen
dengan niat membeli produk pakaian luar ruangan; kedua, menganalisis hubungan gaya hidup
konsumen dengan niat membeli produk outdoor wear; dan ketiga, menyarankan strategi pemasaran
yang tepat berdasarkan persepsi konsumen dan gaya hidup mereka.
Penelitian ini menggunakan metode campuran penelitian kuantitatif dan kualitatif untuk menilai
lingkungan eksternal dan internal Zebrawall. Analisis eksternal dilakukan dengan menggunakan
analisis PESTLE, Five Porter Forces, analisis pesaing dan pendekatan analisis konsumen untuk
mengidentifikasi peluang dan ancaman bagi Zebrawall; sedangkan analisis internal dilakukan
dengan menggunakan pendekatan RBV, VRIO, STP dan bauran pemasaran untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan Zebrawall. Selain itu, analisis SWOT dan analisis Fishbone
mengidentifikasi akar penyebab rendahnya pembelian produk pakaian luar ruangan seperti,
kurangnya variasi produk, produk substitusi, hanya menargetkan outdoor activist, lokasi yang tidak
strategis, tidak memiliki toko online, promosi yang hanya menggunakan strategi diskon, dan tidak
aktif menggunakan sosial media
Berdasarkan analisis Matriks TOWS, penelitian ini menghasilkan 14 alternatif solusi bisnis. Studi
ini memilih 8 solusi bisnis yang dapat memecahkan akar permasalahan dan merumuskannya ke
dalam strategi pemasaran Zebrawall.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa persepsi konsumen berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat beli dengan nilai koefisien 0,362 dan signifikan pada 0,000, dan gaya hidup
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli dengan nilai koefisien sebesar 0,387 dan
signifikan pada 0,000.
Perpustakaan Digital ITB