digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri 4.0 adalah tentang daya saing dan inovasi. Organisasi perlu menyesuaikan kemampuan mereka untuk menangani tantangan baru. Selain manajemen perubahan, konsep sekuensial, pemikiran desain adalah pendekatan berulang yang menghubungkan metode kreatif dan analitis. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan ide dan konsep baru serta meningkatkan daya inovatif dan daya saing organisasi, dan saat ini, serangan COVID-19 telah mengejutkan dunia. Pandemi COVID-19 telah mengejutkan banyak organisasi. Keadaan ini akan mempengaruhi pekerjaan yang mengubah budaya organisasi, seperti instruksi work from home (WFH) bagi karyawan, pengendalian organisasi virtual, dan pengawasan oleh pimpinan yang sebelumnya hanya dilakukan oleh organisasi besar. Salah satu perusahaan yang memiliki dampak signifikan akibat COVID19 adalah PT. Fast Food Indonesia Tbk, Kesuksesan Quick Service Restaurant mancanegara ini kemudian diikuti oleh restoran-restoran di kota-kota besar di Indonesia yaitu di Medan. Saat menghadapi COVID-19 yang terjadi di dunia, gerai lain PT. Fast Food Indonesia khususnya di Medan memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuannya agar KFC stabil seperti dulu. Tujuan ini akan dicapai melalui komitmen karyawan dan kinerja yang baik. Kurangnya kinerja karyawan terjadi karena berbagai sebab. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara skills dan kinerja karyawan dengan servant leadership sebagai variabel moderator selama COVID-19 menghadapi Industri 4.0.