Industri 4.0 adalah tentang daya saing dan inovasi. Organisasi perlu menyesuaikan
kemampuan mereka untuk menangani tantangan baru. Selain manajemen perubahan,
konsep sekuensial, pemikiran desain adalah pendekatan berulang yang menghubungkan
metode kreatif dan analitis. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan ide dan konsep baru
serta meningkatkan daya inovatif dan daya saing organisasi, dan saat ini, serangan
COVID-19 telah mengejutkan dunia. Pandemi COVID-19 telah mengejutkan banyak
organisasi. Keadaan ini akan mempengaruhi pekerjaan yang mengubah budaya
organisasi, seperti instruksi work from home (WFH) bagi karyawan, pengendalian
organisasi virtual, dan pengawasan oleh pimpinan yang sebelumnya hanya dilakukan oleh
organisasi besar. Salah satu perusahaan yang memiliki dampak signifikan akibat COVID19
adalah PT. Fast Food Indonesia Tbk, Kesuksesan Quick Service Restaurant
mancanegara ini kemudian diikuti oleh restoran-restoran di kota-kota besar di Indonesia
yaitu di Medan. Saat menghadapi COVID-19 yang terjadi di dunia, gerai lain PT. Fast
Food Indonesia khususnya di Medan memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuannya agar
KFC stabil seperti dulu. Tujuan ini akan dicapai melalui komitmen karyawan dan kinerja
yang baik. Kurangnya kinerja karyawan terjadi karena berbagai sebab. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara skills dan kinerja karyawan
dengan servant leadership sebagai variabel moderator selama COVID-19 menghadapi
Industri 4.0.