PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) adalah salah satu produsen produk
makanan dan minuman terkemuka di Indonesia. Perseroan memperkenalkan teknologi pengolahan Ultra
High Temperature (UHT) yang dikombinasikan dengan kemasan aseptik dalam kemasan karton. Isu bisnis
dalam penelitian ini adalah pengelolaan modal kerja di ULTJ belum optimal. Alat yang dapat menilai
seberapa baik perusahaan mengelola modal kerjanya adalah Siklus Konversi Kas (CCC). ULTJ memiliki
masalah bahwa CCC mereka semakin lama dari tahun ke tahun. Situasi ini membuat perusahaan perlu
mengelola modal kerjanya. Untuk itu, perusahaan perlu mengelola siklus konversi kasnya.
Kerangka penelitian dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan CCC ULTJ. Kerangka
penelitian ini memiliki banyak langkah. Langkah pertama adalah mengidentifikasi masalah bisnis yang
terjadi di perusahaan. Langkah kedua adalah mengeksplorasi masalah dengan meninjau dari berita dan
jurnal terkait. Setelah melakukan tinjauan literatur, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data
sekunder dari laporan tahunan ULTJ. Tidak hanya ULTJ tetapi juga penulis mengumpulkan data dari
perusahaan lain di sektor yang sama. Data dihimpun dari tahun 2015-2019. Analisis dimulai dengan
mengidentifikasi kondisi eksternal ULTJ menggunakan analisis PEST dan analisis Five Forces Porter.
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis internal menggunakan analisis SWOT dan analisis rasio
keuangan. Langkah kelima, penulis menemukan akar penyebab masalah penelitian ini menggunakan Five
Whys Method. Setelah itu, penulis mengusulkan solusi untuk menyelesaikan masalah menggunakan analisis
sensitivitas dan membuat skenario dari variabel yang sensitif. Langkah terakhir, penulis akan memilih dan
menjelaskan tentang kesimpulan dan saran untuk masalah tersebut.
Hasil penelitian dari analisis sensitivitas ini menunjukkan bahwa persediaan adalah variabel yang
paling sensitif dibandingkan dengan piutang dan utang. Analisis menunjukkan bahwa perusahaan harus
menemukan solusi terbaik untuk mengelola persediaan untuk mendapatkan CCC yang optimal. Penulis
memberikan solusi bisnis dengan mengoptimalkan persediaan perusahaan dengan menentukan persyaratan
minimum perputaran persediaan untuk mengurangi Usia Rata-Rata Persediaan (AAI) dan Siklus Konversi
Kas. Dari perhitungan, persediaan optimal mempengaruhi AAI. Nilai AAI lebih kecil dari nilai AAI
perusahaan saat ini. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa penurunan AAI menyebabkan pengurangan
nilai CCC.
Oleh karena itu, berdasarkan analisis penulis merekomendasikan ULTJ harus mempertimbangkan
untuk memodifikasi manajemen persediaan dalam menjalankan bisnisnya untuk menciptakan manajemen
modal kerja yang baik. Karena solusi bisnis yang ditawarkan ini menghasilkan nilai CCC 64 hari. Dengan
kata lain, CCC dari solusi ini lebih baik daripada CCC pada tahun sebelumnya. Dengan keadaan ini,
profitabilitas perusahaan juga dapat meningkat.
Perpustakaan Digital ITB