digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Les Privat XYZ adalah salah satu lembaga bimbingan belajar di Indonesia didirikan pada tahun 2011. Selama sembilan tahun berdiri, Les Privat XYZ telah membuka 6 cabang di berbagai kota di Indonesia dengan jumlah murid lebih dari 1000 siswa dan 500 tutor. Namun, hanya ada 31.2% tutor aktif yang turut berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar. Sisa dari persentase tersebut tidak lagi datang mengajar setelah perekrutan. Sementara itu, terdapat jumlah siswa yang besar yang membutuhkan bimbingan belajar. Atas dasar hal tesebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memecahkan isu bisnis yang berkaitan dengan komitmen organisasional menggunakan pendekatan iklim etika. Menurut Meyer & Ellen (1990), komitmen organisasional terbagi atas tiga kategori yaitu komitmen afektif, komitmen kontinyu, dan komitmen normatif. Kuesioner dibagikan kepada 34 tutor di daerah Jabodetabek sebagai responden untuk menguji masing-masing kategori komitmen organisasional. Berdasarkan kuesioner tersebut, ditemukan bahwa komitmen kontinyu mendapatkan skor terendah di antara responden di Les Privat XYZ. Kuesioner juga dibagikan kepada responden terkait iklim etika menggunakan jenis-jenis iklim etika menurut Victor & Allen (1989). Menurut Victor & Allen, iklim etika terdiri dari sembilan dimensi yaitu self-interest, company interest, efficiency, friendship, team interest, social responsibility, personal morality, company rules & procedures, serta laws & professional codes. Dari kuesioner yang dibagikan, tipe iklim etika self-interest mendapatkan nilai terendah di antara responden di Les Privat XYZ. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa tipe iklim etika self-interest memiliki pengaruh positif terhadap komitmen kontinyu. Agar memperoleh usulan solusi, penelitian ini menelaah penyebab utama dari isu bisnis yang terjadi di Les Privat XYZ menggunakan current reality tree. Ditemukan dua penyebab utama yang berkaitan dengan tidak adanya karyawan tetap di tim manajemen dan tidak adanya divisi atau karyawan khusus yang menangani persoalan sumber daya manusia.