Pemberhentian kegiatan perkuliahan tatap muka akibat pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan bentuk kegiatan pembelajaran menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ). Perubahan gaya hidup dan cara belajar mahasiswa pada kondisi ini dapat berdampak pada kondisi fisik dan psikologis mahasiswa. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kondisi fisik dan psikologis mahasiswa ditinjau dari keluhan otot rangka, tingkat kecemasan serta faktor-faktor terkait.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner terstruktur yang telah diisi oleh 819 mahasiswa yang berkuliah di perguruan tinggi di daerah Jabodetak dan Bandung Raya. Pengukuran keluhan otot rangka yang dialami mahasiswa dilakukan menggunakan kuesioner NORDIC, sedangkan tingkat kecemasan diukur dengan menggunakan kuesioner GAD-7.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki keluhan otot rangka yang tinggi pada leher (53,4%), punggung atas (46,8%), punggung bawah (45,3%), bahu (41,5%), dan tangan/pergelangan tangan (40,7%) yang berhubungan dengan penggunaan komputer yang tinggi pada masa pembelajaran jarak jauh serta berkurangnya aktivitas fisik mahasiswa. Terdapat 70,3% mahasiswa mengalami kecemasan dengan 27,9% di antaranya memiliki tingkat kecemasan yang tergolong tinggi. Tingkat kecemasan yang tinggi berhubungan dengan keluhan pada pembelajaran jarak jauh, kepuasan selama mengikuti pembelajaran jarak jauh, persepsi tertular COVID-19, dan persepsi kejelasan informasi dari pemerintah.
Perpustakaan Digital ITB