Perpustakaan Digital ITB

Penelitian ini mengkaji reaksi pasar terhadap pengumuman rebalancing semi-tahunan Indeks SRI-KEHATI di Indonesia selama periode pasca-COVID-19 (2022–2024). Seiring dengan meningkatnya popularitas investasi berkelanjutan secara global, pemahaman tentang bagaimana investor merespons penambahan dan pengeluaran saham dalam indeks yang berfokus pada ESG menjadi semakin relevan. Menggunakan metodologi studi peristiwa, penelitian ini menganalisis pengembalian abnormal dan volume perdagangan seputar lima pengumuman rebalancing indeks, yang mencakup 18 saham yang dimasukkan dan 17 saham yang dikeluarkan. Temuan menunjukkan bahwa penambahan saham menunjukkan pengembalian abnormal positif yang signifikan dan volume perdagangan yang meningkat. Sebaliknya, pengeluaran saham cenderung menimbulkan respons harga negatif dengan volume perdagangan yang meningkat. Temuan ini konsisten dengan hipotesis tekanan harga dan hipotesis selera keberlanjutan. Namun, efek jangka panjang terbatas, menunjukkan kurangnya penilaian ulang investor yang berkelanjutan. Hasil ini menunjukkan bahwa meskipun investor Indonesia mulai mengakui sinyal keberlanjutan, pasar tetap sebagian efisien dalam mengintegrasikan informasi terkait ESG. Penelitian ini berkontribusi pada diskusi yang berkembang tentang keuangan berkelanjutan dan memberikan wawasan praktis bagi investor, regulator, dan manajer korporat yang menghadapi integrasi ESG.