LZ Service adalah sebuah sanggar rias yang berlokasi di Bandung. LZ Service sudah
berjalan sejak akhir 2016. Berbeda dengan perancang busana retail pada umumnya, LZ
Service menerapkan agile project management berupa sewa perdana sebagai pendanaan
kreatif. Pertumbuhan bisnis yang stagnan selama tiga tahun terakhir dihadapi oleh LZ
Service. Hal ini dapat terlihat dari proyek pernikahan yang semakin menurun.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bertujuan untuk mengusulkan strategi
perbaikan dalam penerapan agile project management guna mengatasi stagnasi
pertumbuhan bisnis. Agile project management dievaluasi dalam analisis internal dan
eksternal untuk mengenali masalahnya. Analisis internal dilakukan dengan menggunakan
analisis kanvas model bisnis, analisis proses bisnis dan evaluasi manajemen proyek tangkas
saat ini. Dan analisis eksternal dilakukan oleh Porter’s Five Force, analisis pesaing, dan
analisis pelanggan.
Ternyata LZ Service gagal mendapatkan lebih banyak klien karena koleksi pakaian yang
ada tidak dapat memberikan spesifikasi yang diinginkan dari klien potensial LZ Service
karena jumlah koleksi pakaian yang lebih sedikit. Dalam perolehan koleksi busana
pengantin, LZ Service melakukan proyek sewa sesuai pesanan dengan menerapkan agile
project management sejak tahun 2018. Mungkin mudah untuk meningkatkan kapasitas
produksi. Namun, semua produk akhir dari proses produksi akan menjadi persediaan LZ
Service untuk disewakan. Seiring dengan meningkatnya proyek custom-made rent to order,
maka inventori pakaian pernikahan akan semakin banyak di galeri pernikahan yang
semakin mempersulit pengorganisasian busana pernikahan. Pengelolaan menjadi prioritas
karena belum adanya desain kontrol yang mendukung proses bisnis yang lebih kompleks.
Dengan menggunakan Levers of Controls Framework dalam memaksakan kendali dalam
kelincahan proyek untuk mensukseskan proyek.
Perpustakaan Digital ITB