digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Popularitas dan inovasi di game mobile membuat bisnis game mobile freemium semakin meningkat. Karena sangat populer, developer besar dan kecil saling berkompetisi di bisnis game mobile freemium. Tidak hanya itu, berbagai kontroversi terkait dengan transaksi in-game di berbagai negara membuat tekanan pada developer untuk terus berinovasi dalam sistem transaksi in-game mereka untuk memperebutkan perhatian dari pemain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu faktor yang mempengaruhi niat pembelian pada game mobile freemium dan memberikan rekomendasi pada developer game dalam membuat transaksi in-game yang diterima dengan baik oleh pemain. Studi ini menggunakan model UTAUT2 dengan konstruk tambahan. Jumlah responden adalah 246 orang yang pernah bermain game mobile freemium di Indonesia dan di analisa menggunakan Partial least Square Structural Equation Modelling. Hasil dari studi ini menunjukan bahwa habit, hedonic motivation, price value, dan social influence memiliki efek signifikan terhadap niat pembelian di game mobile freemium. Hasil studi juga menunjukan bahwa pemain lebih suka terhadap model penjualan item cosmetics dan juga battle pass dibandingkan dengan model item yang menambahkan performa dalam game dan juga model randomized. Rekomendasi untuk developer adalah untuk membuat model transaksi in-gameyang menghindari model randomized dan item yang menambah performa dalam game. Model transaksi in-game yang dibuat harus di desain untuk mendorong pembelian pertama untuk membuat habit bagi pemain sambil memastikan bahwa harga dan nilai yang didapat pemain juga bagus. Fungsi multiplayer juga bisa dipertimbangkat sambal memperhatikan biaya. Developer juga dianjurkan untuk memberikan limitasi bagi pemain dalam pembelian in-game items untuk menghindari adiksi pemain. Dengan rekomendasi ini, developer diharapkan akan mendapat penghasilan dari pembelian dengan nominal sedikit namun dalam kuantitas yang banyak.