Popularitas dan inovasi di game mobile membuat bisnis game mobile freemium semakin meningkat. Karena
sangat populer, developer besar dan kecil saling berkompetisi di bisnis game mobile freemium. Tidak hanya
itu, berbagai kontroversi terkait dengan transaksi in-game di berbagai negara membuat tekanan pada
developer untuk terus berinovasi dalam sistem transaksi in-game mereka untuk memperebutkan perhatian
dari pemain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu faktor yang mempengaruhi niat
pembelian pada game mobile freemium dan memberikan rekomendasi pada developer game dalam
membuat transaksi in-game yang diterima dengan baik oleh pemain. Studi ini menggunakan model
UTAUT2 dengan konstruk tambahan. Jumlah responden adalah 246 orang yang pernah bermain game
mobile freemium di Indonesia dan di analisa menggunakan Partial least Square Structural Equation
Modelling. Hasil dari studi ini menunjukan bahwa habit, hedonic motivation, price value, dan social
influence memiliki efek signifikan terhadap niat pembelian di game mobile freemium. Hasil studi juga
menunjukan bahwa pemain lebih suka terhadap model penjualan item cosmetics dan juga battle pass
dibandingkan dengan model item yang menambahkan performa dalam game dan juga model randomized.
Rekomendasi untuk developer adalah untuk membuat model transaksi in-gameyang menghindari model
randomized dan item yang menambah performa dalam game. Model transaksi in-game yang dibuat harus
di desain untuk mendorong pembelian pertama untuk membuat habit bagi pemain sambil memastikan
bahwa harga dan nilai yang didapat pemain juga bagus. Fungsi multiplayer juga bisa dipertimbangkat
sambal memperhatikan biaya. Developer juga dianjurkan untuk memberikan limitasi bagi pemain dalam
pembelian in-game items untuk menghindari adiksi pemain. Dengan rekomendasi ini, developer diharapkan
akan mendapat penghasilan dari pembelian dengan nominal sedikit namun dalam kuantitas yang banyak.
Perpustakaan Digital ITB