2021_TS_PP_Faris Adlantama Prihadi_1-Abstrak (1).pdf
]
PUBLIC Open In Flipbook Yose Ali Rahman
Indonesia merupakan salah satu ekonomi terbesar di dunia, dengan jumlah penduduk
sekitar 269 juta jiwa, perekonomian Indonesia menempati urutan ke-10 terbesar di
dunia dalam hal paritas daya beli. Namun, dalam kurun waktu 2009 hingga 2019,
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami nilai
profitabilitas yang berfluktuasi dengan kecenderungan menurun. Beberapa peneliti
menunjukan bahwa ada hubungan antara profitabilitas dengan working capital
management. Working capital adalah ukuran likuiditas perusahaan yang tersedia bagi
perusahaan untuk beroperasi dimana komponennya meliputi persediaan, piutang, dan
hutang. Salah satu metode untuk mengukur working capital adalah cash conversion
cycle (CCC) yang mempertimbangkan aspek kunci dari pengelolaan asset lancar.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan bukti bahwa cash conversion cycle
(CCC) termasuk komponen-komponennya Average Age Inventory (AAI), Average
Collection Period (ACP), dan Average Payment Period (APP) dapat mempengaruhi
profitabilitas semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
periode 2009 sampai dengan 2019. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
341 perusahaan yang terdaftar pada periode 2009 sampai dengan 2019. Analisis data
dilakukan dengan menggunakan regresi data panel fixed effect model.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa cash conversion cycle (CCC) dan komponennya
seperti average age of inventory (AAI), average collection period (ACP) dan average
payment period (ACP) memiliki pengaruh yang signifikan dan berbanding terbalik
terhadap profitabilitas. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dipengaruhi oleh cash conversion
cycle
Perpustakaan Digital ITB