digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia merupakan salah satu ekonomi terbesar di dunia, dengan jumlah penduduk sekitar 269 juta jiwa, perekonomian Indonesia menempati urutan ke-10 terbesar di dunia dalam hal paritas daya beli. Namun, dalam kurun waktu 2009 hingga 2019, perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami nilai profitabilitas yang berfluktuasi dengan kecenderungan menurun. Beberapa peneliti menunjukan bahwa ada hubungan antara profitabilitas dengan working capital management. Working capital adalah ukuran likuiditas perusahaan yang tersedia bagi perusahaan untuk beroperasi dimana komponennya meliputi persediaan, piutang, dan hutang. Salah satu metode untuk mengukur working capital adalah cash conversion cycle (CCC) yang mempertimbangkan aspek kunci dari pengelolaan asset lancar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan bukti bahwa cash conversion cycle (CCC) termasuk komponen-komponennya Average Age Inventory (AAI), Average Collection Period (ACP), dan Average Payment Period (APP) dapat mempengaruhi profitabilitas semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2009 sampai dengan 2019. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 341 perusahaan yang terdaftar pada periode 2009 sampai dengan 2019. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi data panel fixed effect model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cash conversion cycle (CCC) dan komponennya seperti average age of inventory (AAI), average collection period (ACP) dan average payment period (ACP) memiliki pengaruh yang signifikan dan berbanding terbalik terhadap profitabilitas. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dipengaruhi oleh cash conversion cycle