Sebagai salah satu kontraktor migas terbesar di Indonesia, PT RCI telah mengoptimalkan
proses ekslporasi dan eksploitasi di blok Romeo selama lebih dari 90 tahun, termasuk di
lapangan Pesut dan lapangan sekitarnya. Dengan kondisi lapangan dan fasilitas yang
menua, kenaikan jumlah fluida yang diproduksikan dan adanya perubahan kebijakan
operasional telah menimbulkan hilangnya sebagian peluang produksi yang berakibat pada
arus penerimaan perusahaan sebesar 40,000 bbls minyak atau setara dengan 2.5 juta US
Dollar.
Studi ini ditujukan untuk memilih alternatif terbaik untuk menurunkan potensi kehilangan
produksi melalui asset yang ada. Para ahli dikumpulkan untuk melakukan analisis
mendalam untuk mengidentifikasi masalah utama dan alternative yang dapat dilakukan.
Studi ini berusaha menggali permasalahan secara mendalam dan mengetahui bagaimana
berbagai faktor berkontribusi terhadap kehilangan produksi. Menggunakan Value
Focused Thinking (VFT), team memulai dengan identifikasi nilai dan tujuan akhir yang
ingin dicapai dalam proyek ini, dan kemudian dilanjutkan dengan membuat berbagai
kemungkinan alternative yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Ada empat alternatif yang teridentifikasi dan studi ini menggunakan teknik pengambilan
keputusan dengan kriteria jamak melalui metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
untuk memilih alternatif terbaik dalam rangka menurunkan LPO dan meningkatkan
produksi di Pesut GS berdasarkan tiga kriteria: keselamatan, kehandalan sistem, dan
dampak ekonomis. Hasil analisis menunjukkan bahwa pembangunan pipa penghubung
dari Pesut GS ke Anoa GS di dekatnya merupakan alternatif yang paling banyak dipilih.
Alternatif ini diharapkan akan memberikan dampak ekonomi yang baik dalam jangka
pendek, kehandalan sistem yang tinggi, serta resiko keamanan yang dapat diterima
dengan biaya investasi yang relative rendah. Alternatif yang dipilih diharapkan dapat
mengurangi kehilangan produksi sejumlah 41,000 bbls minyak hingga akhir konsesi di
bulan Agustus-2021. Alternatif ini diperkirakan akan memberikan nilai tambah
kontraktor Net Present Value (NPV) sebesar $23,785 with profitability index of 1.6.
Perpustakaan Digital ITB